TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi menderita sedikit cedera setelah didorong pemain Honduras dalam pertandingan uji coba yang dimenangi tim Tango 1-0, Jumat malam lalu. Namun bintang Barcelona itu diprediksi tetap bisa membela negaranya di kejuaraan Copa America.
Kapten timnas Argentina itu mengalami nyeri hebat segera setelah terjadi pelanggaran oleh pemain Honduras, kata anggota tim dokter Argentina, Daniel Martinez. Posisi Messi kemudian digantikan gelandang klub Sevilla, Spanyol, Ever Banega, pada menit ke-64.
Messi meninggalkan lapangan tertatih-tatih sambil memegangi lututnya dan saat ini masih menjalani pemeriksaan kesehatan menggunakan ultrasonography (USG) dan magnetic resonance imaging (MRI) menjelang turnamen Copa Amerika.
"Kami melakukan pemeriksaan di stadion, kemudian membawanya melakukan USG dan MRI. Syukurlah kami tidak menemukan kerusakan tulang atau fraktur, tapi ada memar yang besar," kata Martinez kepada La Nacion, seperti dilansir ESPN, Sabtu. "Ada peradangan di belakang tulang rusuk dan jaringan lunak. Itu menimbulkan nyeri sehingga sulit bergerak normal, untuk berpindah, dan batuk."
Martinez menuturkan, "Dia merasakan kesakitan yang luar biasa di lapangan. Hal yang paling mencemaskan adalah rasa sakit, seperti saya katakan, itu nyeri yang hebat. Kadang-kadang melakukan pemanasan berarti Anda tidak merasakan apa-apa, sebaliknya Messi merasakan banyak rasa sakit."
Dokter itu tidak mengatakan bahwa cedera tersebut akan memaksa Messi absen dalam Copa America. "Kadang ada orang bisa pulih sangat cepat. Mereka masih muda dan mereka sehat," katanya.
Copa America dijadwalkan berlangsung pada 3-26 Juni di Amerika Serikat yang diselenggarakan sebagai perayaan 100 tahun pelaksanaan turnamen sepak bola antarnegara paling tua di dunia.
Copa America sejatinya merupakan turnamen antarnegara yang bernaung di bawah Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol). Tapi, khusus dalam rangka memperingati 100 tahun digelarnya turnamen tersebut—dimulai pada 1916—Conmebol mengajak Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia (Concacaf) ikut serta dalam edisi tahun ini.
Terdapat enam negara Concacaf yang terlibat dalam Copa America Centenario, yakni tuan rumah AS, Meksiko, Kosta Rika, Jamaika, Panama, dan Haiti. Adapun 10 negara anggota Conmebol meliputi Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Ekuador, Kolombia, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela.
Uruguay merupakan juara Copa America terbanyak, yakni 15 kali, satu lebih banyak ketimbang Argentina. Brasil juara delapan kali, Paraguay dan Peru masing-masing dua kali, serta Chile, Kolombia, dan Bolivia masing-masing satu kali.
ANTARA