TEMPO.CO, Jakarta - Enzo D’Aniello adalah fan berat Napoli. Dia pun marah besar atas kepindahan Gonzalo Higuain ke Juventus. “Kami sangat marah. Semestinya dia tidak berperilaku seperti itu,” katanya.
Higuain, bagi dia dan pendukung Napoli lain, lebih dari seorang pemain. Dia adalah simbol. “Tapi dia mengkhianati kami tanpa berpikir dua kali. Diego Maradona tidak akan pernah melakukannya,” ucapnya.
Pada akhirnya, semua membandingkannya dengan Diego Armando Maradona, pahlawan Napoli yang ogah pindah meski banyak tawaran yang datang kepadanya.
Maradona, yang hanya bermain untuk Napoli di Italia dan membawa klub itu menjadi juara pada 1987 dan 1990, pun mengecam Higuain, yang dinilainya juga berkhianat.
Kecaman keras juga datang dari Francesco Totti. Pemain itu tetap setia bermain di AS Roma sampai usianya mencapai 39 tahun. Lagi-lagi Maradona menjadi contoh. "Ini soal mentalitas. Tak semua pemain asing seperti Maradona."
Maradona dan Higuain.
Seperti orang lain yang mengecam Higuain, Totti menganggap pemain itu hanya mengikuti uang. “Bukan mengikuti hati lagi. Tidak banyak yang kini mengikuti hatinya. Mereka memutuskan pindah demi memenangi trofi dan mendapat uang,” katanya. “Pemain modern kini tak ubahnya seperti pemain nomaden.”
Uang yang disediakan untuk Higuain memang menggiurkan. Hampir Rp 1,3 triliun yang dikeluarkan Juventus untuk memaksanya berganti seragam ala zebra. Kepindahan Higuain terjadi setelah Juventus mengaktifkan klausul rilis pemain itu.
Harga itu menjadi yang ketiga termahal di planet ini, setelah Real Madrid mendatangkan Cristiano Ronaldo dengan harga 94 juta euro dari Manchester United dan Gareth Bale dengan harga 100 juta euro dari Tottenham Hotspur.
Higuain sendiri dikabarkan akan mendapat bayaran sebesar 7,5 juta euro per tahun di Turin. Harga ini tentu saja pas dengan kehebatannya pada musim lalu, yang mencetak 36 gol dalam 35 pertandingan. Jumlah itu menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia Seri A musim lalu.
Higuain merupakan pemain Argentina keturunan Prancis. Ia lahir di Brest, Prancis, 10 Desember 1987. Dia mendapat julukan El Pipita, yang berarti anak si Pipa—yang merupakan julukan bagi sang ayah.
Kini, setelah berkelana di River Plate, Real Madrid, dan Napoli, ia resmi berbaju Si Nyonya Besar dengan kontrak berdurasi lima tahun.
Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis tetap saja sakit hati. Dia merasa dikhianati pemain yang datang dari Real Madrid tiga musim lalu itu. “Ini menjadi pengkhianat terbesar dari dirinya,” kata Laurentiis.
Tapi siapa yang tahu sepenuhnya apa yang ada di hati Laurentiis? Yang jelas, dengan penjualan pemain, Napoli mendapat untung besar. Sebelumnya, Napoli hanya perlu membayar 40 juta euro untuk mendatangkan Higuain dari Real Madrid. Laurentiis pun tak berkomentar soal itu.
DAILYMAIL | EUROSPORT | IB