Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Man City Hadapi West Brom, Taktik Guardiola Dipertanyakan

Editor

Febriyan

image-gnews
Gelandang Manchester United Juan Mata, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Manchester City pada pertandingan Piala Liga di Old Trafford, Manchester, 27 Oktober 2016. Manchester United menang 1-0 atas Manchester City. AP/Dave Thompson
Gelandang Manchester United Juan Mata, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Manchester City pada pertandingan Piala Liga di Old Trafford, Manchester, 27 Oktober 2016. Manchester United menang 1-0 atas Manchester City. AP/Dave Thompson
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City akan mencoba bangkit dari rekor buruk enam laga tanpa kemenangan yang mereka peroleh saat melawat ke kandang West Bromwich Albion Sabtu malam nanti. Secara materi pemain, skuad senilai  Rp 7,07 triliun asuhan Pep Guardiola memang jauh lebih unggul ketimbang skuad Tony Pulis yang hanya senilai kurang dari seperempatnya.

Namun harga para pemain tampaknya tak menjadi faktor yang signifikan jika sang manajer tak bisa meramunya dengan benar. Kemampuan meramu Guardiola inilah yang mulai diragukan sejumlah pengamat sepak bola. Dalam sepekan terakhir, media-media Inggris terus menyuarakan agar Guardiola mengubah cara bermain tiki-taka yang lekat dengan dirinya.

Mereka menilai gaya permainan yang menekankan pada penguasaan bola dan umpan-umpan pendek ini sudah mulai usang dan mudah dibaca bahkan oleh tim papan tengah seperti Everton dan Southampton. Dua tim itu sukses menahan imbang Sergio Aguero cs dalam dua laga Liga Inggris terakhir mereka.

Jika diperhatikan lebih jauh, masalah bagi skuad City saat ini bukanlah gaya bermain tiki-taka, namun lebih kepada formasi permainan yang harus diterapkan Guardiola. Dalam rentetan 6 laga dengan hasil buruk itu, Guardiola tampak selalu mengotak-atik formasi 4-1-4-1 yang digunakannya sejak masih menangani Bayern Munchen.

Pelatih asal Spanyol itu sempat menggunakan formasi 4-2-3-1 saat dilibas Tottenham Hotspurs 2-0. Guardiola juga sempat menggunakan formasi favoritnya, 4-3-3, saat disingkirkan Manchester United dari Piala Liga Inggris. Bahkan dia juga sempat mencoba mengadopsi formasi dengan 3 bek belakang saat ditahan imbang Everton dan Southampton.

Otak-atik penempatan pemain itu tentu memiliki alasan sendiri. Guardiola tampaknya masih kurang sreg dengan formasi 4-1-4-1 yang membawa mereka mengarungi 10 laga awal musim ini dengan hasil sempurna, kemenangan.

Hal itu juga dilakukan Guardiola karena lini pertahanan City lemah. Meskipun menang dalam 10 laga awal, skuad Guardiola kebobolan 6 gol dan parahnya lagi seluruh gol tercipta di kompetisi domestik, Liga Inggris dan Piala Liga.

Kekhawatiran Guardiola akan formasi andalannya itu tak bisa dijalankan dengan benar oleh Skuad City semakin menjadi setelah mereka harus kebobolan 3 gol dari Glasgow Celtic yang mengawali 6 hasil buruk yang mereka raih saat ini. Alhasil City kebobolan 9 gol dalam 11 laga, bukan hasil yang membanggakan bagi perfeksionis seperti Guardiola.

Lemahnya lini belakang City memang menjadi masalah sejak musim lalu. Kehilangan Vincent Kompany karena cedera membuat City yang sempat memimpin klasemen mengalami kemerosotan. Kehadiran bek muda John Stones yang dianggap bisa menggantikan Kompany musim ini ternyata belum sesuai harapan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apalagi stok pemain belakang City juga tak sebanyak lini tengahnya. Mereka hanya memiliki Nicholas Otamendi sebagai pelapis yang juga tak bisa dianggap spesial.  Hal ini membuat Guardiola tak bisa membongkar pasang lini belakangnya.

Di sisi bek sayap kondisi yang sama dialami Guardiola. Empat bek sayap City – Bacary Sagna, Gael Clichy, Pablo Zabaleta dan Aleksandar Kolarov – sudah tak lagi se prima di masa jayanya. Tentu ini menjadi masalah karena pada gaya permainan tiki taka seperti yang diinginkan Pep bek sayap merupakan elemen penting untuk membantu pertahanan dan penyerangan.

Usia keempat bek sayap itu yang sudah berkepala tiga membuat mereka tak selincah seperti yang diinginkan sang manajer. Alhasil mereka kerap kedodoran ketika harus menghadapi serangan balik cepat karena dua bek sayapnya telat turun ke belakang.

Karena itulah Guardiola tampak sedang mencari sumber daya yang memungkinkan di skuad muda City. Keberaniannya memainkan pemain Manchester City U 22, Pablo Maffeo, pada laga melawan Manchester United merupakan petanda bahwa dia sedang melakukan hal yang sama seperti apa yang pernah dilakukannya ketika di Bayern Munchen. Saat itu dia sukses mempromosikan Joshua Kimmich ke tim utama dan merelokasi David Alaba dari seorang gelandang menjadi bek sayap.

Menghadapi West Bromwich Albion, tentu masalah ini tak bisa dianggap remeh. The Baggies memiliki kekuatan cukup lumayan untuk merepotkan lini pertahanan City, terutama dari eksekusi bola-bola mati. Musim ini Darren Fletcher cs menjadi skuad yang paling banyak mencetak gol dari skema bola mati dibanding tim mana pun di Liga Inggris. Mereka sudah mencetak 6 gol dari skema bola mati.

Selain itu, laga ini juga bisa menjadi tes terakhir pencarian ramuan terbaik Guardiola di lini belakang City. Pasalnya, pada tengah pekan depan mereka harus menyambut Barcelona di ajang Liga Champions. Tentu saja manajer berkepala plontos itu tak ingin timnya menelan kekalahan memalukan lagi seperti pada laga pertama di Camp Nou. Apakah Guardiola akan kembali ke pakem lama 4-1-4-1 ataukah dia akan kembali mencoba formasi baru lagi pada laga ini?

FEBRIYAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arne Slot Jadi Penerus Jurgen Klopp di Liverpool, Simak 5 Fakta Sang Pelatih Baru

6 jam lalu

Arne Slot. REUTERS/Russell Cheyne
Arne Slot Jadi Penerus Jurgen Klopp di Liverpool, Simak 5 Fakta Sang Pelatih Baru

Simak 5 fakta Arne Slot yang jadi pengganti Jurgen Klopp sebagai pelatih kepala Liverpool.


Daftar Gelar yang Diraih Pep Guardiola Selama Jadi Pelatih Usai Bawa Manchester City Juara Liga Inggris

10 jam lalu

Manajer Manchester City Pep Guardiola berpose saat melakukan selebrasi setelah berhasil memenangkan gelar Liga Inggris di Stadion Etihad, Manchester, 19 Mei 2024. REUTERS/Molly Darlington
Daftar Gelar yang Diraih Pep Guardiola Selama Jadi Pelatih Usai Bawa Manchester City Juara Liga Inggris

Pep Guardiola berhasil membawa Manchester City menjuarai Liga Inggris musim 2023/2024, gelar keempat beruntun sekaligus gelar keenam di ajang ini.


Jejak Karier Arne Slot yang Jadi Penerus Jurgen Klopp di Liverpool

12 jam lalu

Arne Slot. REUTERS/Russell Cheyne
Jejak Karier Arne Slot yang Jadi Penerus Jurgen Klopp di Liverpool

Simak jejak karier Arne Slot yang mencatat kesuksesan bersama tim asuhannya, termasuk Feyenoord sebelum pinda ke Liverpool.


Daftar Gelar Manchester City Usai Jadi Juara Liga Inggris Musim 2023-2024

13 jam lalu

Pemain Manchester City Kevin De Bruyne mengangkat piala saat melakukan selebrasi bersama rekannya setelah berhasil memenangkan gelar Liga Inggris di Stadion Etihad, Manchester, 19 Mei 2024. Manchester City menorehkan sejarah setelah empat musim beruntun menjuara Liga Inggris.REUTERS/Molly Darlington
Daftar Gelar Manchester City Usai Jadi Juara Liga Inggris Musim 2023-2024

Simak daftar gelar Manchester City yang sudah diraih, terbaru juara Liga Inggris musim 2023-2024.


Gencar Diisukan Akan Hengkang, Mohamed Salah Isyaratkan Bertahan di Liverpool saat Ucapkan Perpisahan buat Klopp

16 jam lalu

Pemain Liverpool Mohamed Salah dan pelatih Jurgen Klopp. Action Images via Reuters/John Sibley
Gencar Diisukan Akan Hengkang, Mohamed Salah Isyaratkan Bertahan di Liverpool saat Ucapkan Perpisahan buat Klopp

Mohamed Salah gencar diisukan untuk meninggalkan Liverpool. Kini ia mengisyaratkan akan bertahan untuk musim depan.


10 Ciri dan Gaya Kepelatihan Arne Slot, Pengganti Jurgen Klopp di Liverpool

18 jam lalu

Arne Slot. REUTERS
10 Ciri dan Gaya Kepelatihan Arne Slot, Pengganti Jurgen Klopp di Liverpool

Liverpool sudah mengumumkan penunjukan Arne Slot sebagai pelatih baru, untuk mendatangkan Jurgen Klopp. Ini 10 ciri dan gaya kepelatihannya.


Arne Slot Akui Tawaran Melatih Liverpool Sulit untuk Diabaikan

18 jam lalu

Arne Slot. REUTERS/Lisi Niesner
Arne Slot Akui Tawaran Melatih Liverpool Sulit untuk Diabaikan

Liverpool secara resmi mengumumkan Arne Slot sebagai pelatih baru pengganti Jurgen Klopp dan akan bertugas mulai 1 Juni mendatang.


Liverpool Resmi Umumkan Kedatangan Arne Slot sebagai Pelatih Baru, Mulai Bertugas 1 Juni 2024

19 jam lalu

Arne Slot. REUTERS/Russell Cheyne
Liverpool Resmi Umumkan Kedatangan Arne Slot sebagai Pelatih Baru, Mulai Bertugas 1 Juni 2024

Liverpool resmi mengumumkan penunjukan Arne Slot sebagai pelatih baru. Mulai bertugas pada 1 Juni 2024.


Manchester United Finis Terburuk di Era Premier League, Apa Kata Erik ten Hag?

22 jam lalu

Pelatih Manchester United Erik ten Hag. REUTERS/Umit Bektas
Manchester United Finis Terburuk di Era Premier League, Apa Kata Erik ten Hag?

Pelatih Manchester United (MU) Erik ten Hag mengaku sangat kecewa setelah timnya pada musim ini mencatatkan finis terburuk pada era Premier League.


Erik Ten Hag: Manchester United Harus Lakukan Segalanya di Piala FA untuk Beri Fans Trofi

1 hari lalu

Pelatih Manchester United Erik ten Hag. REUTERS/Umit Bektas
Erik Ten Hag: Manchester United Harus Lakukan Segalanya di Piala FA untuk Beri Fans Trofi

Erik ten Hag mengatakan Manchester United harus "melakukan segalanya" demi mengalahkan Manchester City di final Piala FA.