TEMPO.CO, Jakarta - Empat atau lima tahun lalu, Lionel Messi adalah andalan Josep "Pep" Guardiola. Bila ada Messi, dia pun tenang, karena pemain asal Argentina itu selalu punya trik ajaib saat berada di lapangan. Sebanyak 14 piala yang didapatkan Pep bersama tim asal Katalan itu bisa jadi buktinya.
Namun kini keadaannya berbeda. Messi masih menjadi pemain Barcelona sekaligus pemain hebat. Pep sudah terbang ke Manchester, menukangi tim Manchester City. Lionel Messi, pemain andalannya itu, menjadi masalah besar buat dia.
Di Camp Nou, sepuluh hari lalu, dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana hebatnya Messi yang baru saja sembuh dari cedera. Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 4-0, tiga gol dibuat Messi.
Pulang kandang dan menggelar pertemuan di Grup C Liga Champions di Stadion Etihad, kandang Manchester City, hanya satu keinginan Pep: kejadian di Camp Nou tidak terulang.
Dia pun memberikan perintah kepada semua pemain untuk memperhatikan gerak-gerik Messi, yang disebutnya sangat berbahaya, lalu menghentikannya.
“Ketika dia berjalan sendiri, sepertinya tidak akan terjadi apa-apa. Namun, seketika pula, dia bisa membaca ke arah mana dia harus berlari. Dan bila bola datang kepadanya, pow,” kata Pep yang tak meneruskan kalimatnya.
Jelas maksud Pep. Saat bola berada di kaki Messi, gol bisa saja terjadi. “Dia bisa membaca situasi seperti layaknya sinar-x. Di setiap ruang, setiap saat, dia bisa melakukan itu,” ucap Pep.
Messi memang harus dijaga ketat. City tidak boleh lengah dalam menjaga pemain yang lima kali meraih penghargaan Ballon d’Or atau penghargaan individu tertinggi dalam sepak bola itu. Bila lengah, bukan mustahil City akan beroleh masalah.
Perjalanan City untuk tembus ke babak kedua atau sistem gugur masih terbilang jauh. Apalagi klub itu baru mengumpulkan 4 poin dari tiga pertandingan yang sudah dilakoni. Poin itu masing-masing didapat dari kemenangan atas Monchengladbach dan hasil bermain imbang dengan Celtic.
Nah, untuk amannya, City harus merebut 3 poin. Namun, bila gagal, tim itu bisa disalip Monchengladbach, yang akan menjamu Celtic.
Tapi, apakah masalah di Etihad pada Rabu dinihari, 2 November 2016, semata-mata dari Messi? Tentu tidak. Yang terjadi bukan semata lantaran kehebatan Messi yang kian sulit ditaklukkan, tapi juga karena tim Barcelona sendiri telah berubah, berbeda dengan saat masih dilatih Pep.
ESPN | THE SUN | BBC | IRFAN