TEMPO.CO, Jakarta - Kisah tragis yang dialami klub sepak bola Brasil Chapecoense menyisakan duka mendalam bagi penggemar klub itu. Salah satu korban tewas dalam kecelakaan pesawat yang dialami tim itu adalah Danilo, kiper yang merupakan pahlawan mereka. Dia sempat berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup dari pesawat, tapi akhirnya meninggal di rumah sakit.
Pesawat yang jatuh dan menewaskan 71 penumpang--terdiri dari anggota tim Chapecoense, staf, dan jurnalis--itu sedang terbang menuju Medellin, Kolombia, Selasa dinihari waktu setempat, 29 November 2016.
Ini sebuah perjalanan besar bagi Chapecoense. Mereka akan menjalani final pertama mereka di kejuaraan kontinental Copa Sudamericana. Untuk sampai ke final, mereka harus mengalahkan tim-tim besar dari negara lain. Danilo berperan penting dalam perjalanan mereka itu.
Kiper yang oleh penggemarnya dijuluki Santo Danilo itu berjasa karena berhasil menggagalkan empat tendangan dalam adu penalti melawan tim Argentina Independiente di babak 16 besar. Setelah mengalahkan tim Kolombia Junior de Barranquilla di perempat final, Chapecoense maju ke semifinal.
Foto: Bek klub Chapecoense, Alan Ruschel (kanan) dan kiper Danilo Padilha.
Dalam pertandingan melawan tim San Lorenzo dari Argentina itulah Danilo menunjukkan kehebatannya.
Di leg kedua semifinal itu, Chapecoense hanya membutuhkan hasil imbang 0-0. Pada menit-menit terakhir menjelang pertandingan berakhir, pemain San Lorenzo Marcos Angeleri sudah berada di dekat mulut gawang tanpa ada pemain yang menjaganya. Dia bisa mencetak gol yang akan menghancurkan harapan Chapecoense untuk melaju ke final.
Tapi Danilo melakukan sesuatu. Dengan kakinya, Danilo memainkan permainan defensif dan berhasil menggagalkan gol itu. Chapecoense pun maju ke final kejuaraan kontinental terpenting kedua setelah Copa Libertadores--kejuaraan setara Liga Champions di Eropa.
Bagaimanapun, Danilo menolak disebut sebagai pahlawan. "Tidak ada perang yang dimenangi seseorang sendiri," kata dia. "Tidak adil buat tim saya. Sekali lagi, usaha tim saya yang solid telah terbukti sebagai faktor utama yang menyebabkan kami menang."
Kalau saja pesawat mereka tidak jatuh, Chapecoense bisa saja menjadi juara Copa Sudamericana dan karena itu otomatis akan bermain di Copa Libertadores musim depan. Kenyataan memang berkata lain. Namun, Santo Danilo tetap akan diingat sebagai pahlawan Chapecoense.
ESPN | GADI MAKITAN