TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menyiapkan tim wasit untuk turnamen pra-musim perdana tahun ini, yakni Piala Presiden 2017. Setidaknya PSSI menyiapkan 20 wasit, 20 asisten wasit, 10 pengawas pertandingan, dan empat pengawas komite etik untuk Piala Presiden.
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi sudah bertemu dengan wasit-wasit Piala Presiden 2017, di Jakarta, Kamis lalu. Pria yang menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat itu meminta wasit bekerja dengan adil dan menjaga integritas selama menjadi pengadil di lapangan.
Tak sampai di situ, Edy meminta wasit-wasit tersebut membaca dan menandatangani janji integritas. Rupanya PSSI ingin membenahi kinerja wasit demi memajukan kompetisi sepak bola Indonesia.
Baca:Jadwal Siaran Langsung Sepak Bola Akhir Minggu Ini
"Bahkan turnamen ini jadi ujian bagi kami, apakah bisa kami perbaiki atau tidak," kata Edy.
Wasit memang menjadi salah satu komponen dan indikator profesionalisme sepak bola di sebuah negara. Peran vital wasit terkadang bisa dimanfaatkan berbagai pihak untuk melakukan kecurangan seperti pengaturan skor.
Menurut Edy, Piala Presiden 2017 akan menjadi sarana PSSI menilai wasit-wasit Indonesia. "Jika wasit bagus ya akan kami pertahankan, jika melakukan kesalahan akan kami benahi, jika perlu akan kami sekolahkan," kata Edy.
Meski begitu, PSSI akan melihat secara objektif tingkat kesalahan wasit dalam Piala Presiden 2017. Jika kesalahan tersebut dianggap wajar karena manusiawi, maka PSSI masih bisa memberikan toleransi.
"Tapi kalau kesalahannya sengaja menguntungkan tim, itu terancam sanksi dicoret dari urusan wasit selamanya," kata Edy. "Ini cara kami seleksi wasit untuk kompetisi resmi nanti."
Baca: Menjelang Piala Presiden, Bali United Dapat Sponsor Baru
Wakil Ketua PSSI sekaligus Ketua Panitia Piala Presiden 2017 Iwan Budianto mengatakan segera mengirim wasit-wasit ke lima lokasi penyisihan. Dalam Piala Presiden tahun ini, PSSI membagi menjadi lima lokasi, yakni Sleman, Malang, Bandung, Gianyar, dan Bangkalan.
Sleman akan menjadi venue grup 1 yakni PSS Sleman, Persipura Jayapura, Mitra Kutai Kartanegara, Persegres Gresik United. Malang menjadi lokasi penyisihan grup 2 yang berisi Arema FC, Bhayangkara FC, Persija Jakarta, dan PS TNI.
Sementara Bandung akan mempertemukan tuan rumah Persib Bandung dengan PSM Makassar, Persiba Balikpapan, dan Persela Lamongan. Gianyar menyuguhkan pertandingan grup 4 yakni Bali United, Sriwijaya FC, Pusamania Borneo FC, dan Barito Putera. Terakhir, grup 5 di Bangkalan menjadi venue empat klub yakni Madura United, Semen Padang, Perseru Serui, dan PSCS Cilacap.
Untuk menjaga netralitas wasit, PSSI akan membagi wasit secara adil. "Caranya, kami tak akan tugaskan wasit dari Asosiasi Provinsi yang sama dengan asal klub yang akan bertanding. Jadi benar-benar netral," kata Iwan Budianto.
Di tengah tekanan dan harapan berat, PSSI berjanji memberikan apresiasi yang lebih untuk wasit. Iwan mengatakan PSSI akan memberikan honor untuk wasit lebih besar ketimbang turnamen dan kompetisi sebelumnya.
"Kami juga akan ganjar wasit terbaik dengan penghargaan. Jadi selain pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak, ada penghargaan untuk wasit terbaik," kata Iwan.
Salah satu wasit Piala Presiden 2017 Thoriq Alkatiri mengaku tertantang dengan harapan dan tugas dari PSSI. Ia yakin ancaman sanksi berat bagi wasit yang terbukti curang, tak akan menciutkan semangatnya dan wasit lain.
"Ini akan jadi motivasi buat kami untuk bekerja lebih baik," kata Thoriq.
Thoriq optimistis sepak bola Indonesia semakin menuju ke arah profesional. Buktinya, sudah 10 tahun terakhir dia tak merasakan beban memimpin pertandingan.
"Tak ada lagi desakan dan ancaman dari sporter atau klub sekali pun. Buktinya di kompetisi Indonesia Soccer Championship 2016, sudah bagus untuk wasit," kata Thoriq.
INDRA WIJAYA