TEMPO.CO, Jakarta - Penjaga gawang Juventus, Gianluigi Buffon, menjalani laga ke-100 nya di Liga Champions pada laga semifinal pertama melawan AS Monaco, Kamis dinihari tadi. Buffon menorehkan rekor itu dengan sempurna karena mampu menjaga gawangnya tak kebobolan dan membuat Juventus menang 2-0.
Di usianya yang sudah 39 tahun, Buffon mengatakan ingin membuktikan dirinya masih layak bermain di level sepak bola tertinggi di Eropa. Penjaga gawang tim nasional Italia itu juga mengatakan dia ingin menjadi legenda hidup sehingga ketika dia memutuskan pensiun, orang akan bersedih.
Baca: Cemerlang pada Laga ke-100 di Liga Champions, Ini Harapan Buffon
"Di setiap pertandingan, saya ingin menunjukkan bahwa saya layak bermain di level ini meskipun dengan usia yang tak lagi muda. Saya bekerja keras setiap hari untuk itu. Saat saya memutuskan pensiun, saya ingin orang bersedih karena itu," ujarnya.
Ucapan Buffon mungkin sangat benar. Yang pasti, suporter Juventus akan bersedih jika Buffon pensiun. Apalagi jika mereka menyadari rekor yang telah diciptakan mantan penjaga gawang AS Parma itu.
Berdasarkan data di laman resmi UEFA, Buffon menjalani 100 laga itu dengan capaian luar biasa. Dia berhasil memenangi 47 laga di antaranya dan hanya kalah 25 kali, 28 laga lainnya berakhir dengan imbang.
Baca juga: Pertahanan Kokoh, Juventus 6 Kali Tak Kebobolan di Liga Champions
Dari 100 laga itu, Buffon juga bisa menjaga gawangnya tak kebobolan dalam 44 laga. Dia juga hanya kebobolan 93 gol pada 56 laga lainnya.
Musim ini dia mampu membuat Juventus melewati delapan laga tanpa kebobolan. Hebatnya lagi, Buffon belum pernah memungut bola dari gawangnya pada fase gugur Liga Champions. Padahal mereka harus melawan tim-tim yang memiliki kekuatan serangan yang mematikan, seperti FC Porto, Barcelona, dan AS Monaco.
UEFA|FEBRIYAN