TEMPO.CO, Cardiff - Semua perhatian di Final Liga Champions di Cardiff, Minggu dinihari, 4 Juni 2017, tertuju pada lini pertahanan Juventus yang sulit ditembus. Dari 12 laga hingga babak final, gawang Gianluigi Buffon hanya kebobolan 3 kali.
Baca Juga: Final Liga Champions: Juventus Bisa Jadi Tim Ke-9 Raih Treble
Satu hal lagi yang patut diwaspadai Real Madrid adalah Juventus secara kolektif mampu menjaga gawang Buffon tak tercemar gol (clean sheet) di 28 laga. Satu-satunya kelemahan Juventus terjadi di Piala Italia saat kiper cadangan Neto membiarkan gawangnya jebol 8 kali dari 5 laga.
Dari total 30 gol yang bersarang ke gawang Juventus dalam 60 pertandingan di semua kompetisi, ada 3 cara yang terbukti paling sukses.
• Permainan Tim
Permainan individu kerap kesulitan menembus Gianluigi Buffon dan kawan-kawan tapi jika para pemain saling berkombinasi maka jauh lebih mudah Sekitar 80 persen gol ke gawang Juventus berasal dari umpan pemain lawan. Ini artinya pemain seperti Toni Kroos dan Luka Modric harus berada dalam performa terbaiknya jika serangan Real Madrid menemui kebuntuan.
• Tendangan Sudut
Tak ada yang meragukan Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini sebagai duet bek raksasa yang bertugas menghalau bola dari dalam kotak penalti. Namun sepanjang musim 2016-2017, Juventus membolehkan bola yang disepak dari 7 tendangan penjuru masuk ke dalam gawang. Itu artinya dari total 524 tendangan sudut di area pertahanan Juventus, sebanyak 479 berhasil dihalau.
Simak Juga: Liga Champions: Allegri Yakin Juventus Bisa Hapus Trauma Berlin
• Sayap Kiri
Keputusan pelatih Juventus Massimiliano Allegri merekrut Dani Alves dari Barcelona berbuah manis. Bek kanan asal Brasil itu kerap membantu serangan dan juga mencetak gol. Namun bek kiri Alex Sandro yang paling rentan ditembus. Tujuh gol yang bersarang ke gawang Buffon berasal dari serangan di sayap kiri dibanding area Alves yang cuma bobol 4 kali.
EL MARCA | HOTMA SIREGAR