TEMPO.CO, Malang - Arema Cronus pantang meremehkan semua lawan di Grup A Piala Jenderal Sudirman. Pelatih Arema, Joko Susilo, menginstruksikan pada Cristian Gonzales dan kawan-kawan untuk berkonsentrasi tinggi saat bertanding.
Setelah sukses mengandaskan perlawanan Persegres Gresik 4-1 di laga perdana, Selasa, 10 November lalu, laga berikutnya Arema akan menjamu Persipasi Bandung Raya (PBR) di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin malam, 15 November 2015.
PBR yang sekarang tampil di Piala Jenderal Sudirman, menurut Joko, berbeda dibanding saat ditangani pelatih asal Serbia, Dejan Antonic, di turnamen Piala Presiden 2015. Materi pemain PBR tak banyak berubah. Namun, kini permainan Gaston Castagno dan kawan-kawan mengalami peningkatan setelah dilatih Pieter Egge Huistra dari Belanda.
“Jelas ia berbeda dari Dejan. Kemampuannya meracik tim dengan materi pemain yang tidak banyak berubah, pantas kami waspadai,” ujar Joko.
Sesuai dengan ketentuan baru dari penyelenggara Piala Jenderal Sudirman, PBR pun memasukkan pemain muda sehingga PBR memiliki kecepatan bila ingin melakukan serangan balik. Selain itu, kekuatan PBR juga sulit diprediksi karena PBR diperkuat mayoritas pemain baru.
Baca Juga:
Joko memprediksi PBR akan menerapkan gaya bertahan dan mengandalkan serangan balik. Lagi pula, berdasarkan pengalaman selama ini, rata-rata lawan yang dijamu Arema di Stadion Kanjuruhan memang suka melakukan serangan balik.
“Itu bukan berarti kami meremehkan mereka. Tiap tim pasti punya taktik dan strategi khusus. Yang jelas, serangan balik mereka (PBR) juga bisa sangat mematikan dan kami harus mewaspadainya,” ujar Joko.
Arema menggelar latihan persiapan mematangkan taktik dan strategi serta penyelesaian akhir di Stadion Brantas di Kota Batu. Pemindahan ini dilakukan karena lapangan di Stadion Gajayana yang biasa dipakai latihan sering disewakan Pemerintah Kota Malang untuk kegiatan sosial.
ABDI PURMONO