TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan kajian pemerintah terkait dengan rencana pencabutan pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan dipaparkan Senin pekan depan, 29 Februari 2016, mundur dari rencana semula yang seyogianya hari ini.
"Mohon sabar, nanti hari Senin, kami akan menghadap dan laporkan kepada Presiden Joko Widodo. Saat ini belum bisa," ujarnya di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta, Jumat, 26 Februari 2016.
Menurut dia, pembuatan kajian tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden Jokowi, sehingga akan lebih etis jika dibacakan langsung oleh Kepala Negara. "Terkait dengan kongres luar biasa (KLB), teman-teman juga dimohon bersabar hingga Senin. Nanti semua akan dipaparkan setelah kajiannya sampai di tangan Kepala Negara," katanya.
Hingga saat ini, sejumlah butir persyaratan yang diajukan pemerintah untuk mencabut pembekuan PSSI belum dirinci secara jelas oleh kementerian yang mengurusi sektor kepemudaan dan olahraga tersebut. Namun Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot Dewa Broto sempat menjelaskan bahwa pemerintah menginginkan adanya koordinasi dan penyelenggaraan KLB oleh PSSI yang pelaksanaannya diminta lebih cepat enam bulan dari yang sudah diusulkan, yakni satu tahun mendatang.
Sebelumnya, penyelesaian konflik antara Kemenpora dan PSSI telah dibahas pada rapat yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menpora Imam Nahrawi, dan Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar di Istana Merdeka, Rabu, 24 Februari. Dalam pertemuan tersebut, Presiden menyampaikan pencabutan pembekuan belum resmi dan meminta Kemenpora mengkaji rencana pengaktifan kembali PSSI selama dua hari, yang tenggat waktunya diputuskan pada Jumat, 26 Februari.
Namun hasil rapat itu ditanggapi berbeda oleh Komite Ad-Hoc. Agum Gumelar menyatakan Presiden sudah setuju untuk mencabut pembekuan PSSI dengan tetap melaksanakan reformasi, tapi tanpa adanya pengkajian ulang.
ANTARA