TEMPO.CO, Cardiff - Final Liga Champions antara Juventus versus Real Madrid di Cardiff, Minggu dinihari, 4 Juni 2017 menjadi laga pemungkas kompetisi Eropa. Kesuksesan Real Madrid dan Juventus menuju babak final tak lepas dari 2 sosok yang sering berdiri di pinggir lapangan. Mereka adalah Massimiliano Allegri, pelatih Juventus, dan Zinedine Zidane, pelatih Real Madrid.
Baca Juga: Final Liga Champions: Zidane Tetapkan Tim Real Madrid vs Juventus
• Massimiliano Allegri: Kolektor Taktik
Sepeninggal Antonio Conte di bangku kepelatihan, Allegri banyak dikritik di awal masa jabatannya. Cukup dengan bukti di lapangan, eks pelatih Cagliari dan Sassuolo itu memberikan sejumlah gelar domestik dan Eropa untuk Juventus.
Pelatih legendars Italia Arrigo Sacchi memuji Allegri dengan mengatakan “mantan pelatih AC Milan itu seorang pelatih yang tercerahkan dan konsisten membimbing timnya dengan bijaksana dan penguasaan permainan “Untuk membuktikan kebenaran ucapan Sacchi, Allegri mengantarkan Juventus 2 kali tampil di final Liga Champions dalam 3 tahun terakhir.
Allegri memiliki kemampuan melakukan sejumlah menuver diantara beberapa formasi permainan dari 3-5-2 menjadi 4-2-3-1, atau formasi 3-4-1-2, 4-4-2 dan 4-3-3. Keterampilan mengubah taktik ini menempatkan Allegri ke dalam jajaran pelatih elit Eropa.
• Zinedine Zidane: Master Rotasi Pemain
Dengan mengelola waktu bermain 20 pemain Real Madrid secara bijak, Zidane berhasil merengkuh gelar juara Liga Spanyol dan 2 kali mencapai final Liga Champions dalam dua tahun masa kepelatihan di Santiago Bernabeu. Pelatih asal Prancis itu kerap mengganti pemain ke dalam tim inti dan tak sungkan mengistirahatkan pemain bintang seperti Ronaldo, Karim Benzema, dan James Rodriguez.
Simak Juga: Liga Champions: Allegri Yakin Juventus Bisa Hapus Trauma Berlin
Mantan gelandang Juventus ini tidak takut mengubah taktik sebelum dan selama pertandingan, mengubah formasi utama 4-4-3 menjadi 4-4-2 atau 4-2-3-1 saat dibutuhkan. Perubahan formasi permainan bertujuan agar skuad Madrid puas, membagi jatah waktu bermain di lapangan, sekaligus membuat senang manajemen dengan keberhasilan klub meraih gelar juara.
EL MARCA | HOTMA SIREGAR