Fachry Husaini: Agresif Menyerang, Tetap Konsentrasi Bertahan

Reporter

Editor

Selasa, 28 Desember 2010 20:32 WIB

Fachry Husaini. TEMPO/Santirta M.

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan pemain tim nasional era 1986-1997, Fachry Husaini, mengatakan setelah kekalahan 3-0 di final Piala AFF pertandingan pertama atas Malaysia di Kuala Lumpur, Ahad lalu, Firman Utina dan rekan-rekan harus bangkit. Dalam sepakbola, kata Fachry, tidak ada yang tidak mungkin.

"Meskipun peluang kecil, asalkan dimanfaatkan maksimal, hasilnya bisa maksimal. Tetapi dengan catatan para pemain tidak mengulangi kesalahan yang sama," kata Fachry kepada Tempo, Selasa (28/12).

Dalam sepak bola, menurut pelatih Bontang FC ini, tidak ada yang tidak mungkin. Sekecil apa pun kalau dimanfaatkan maksimal hasilnya bisa maksimal. Namun, ada catatan untuk para pemain "Tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama, dan pemain lini belakang harus lebih konsentrasi," katanya.

Ia kjawatir, para pemain Indonesia terlalu asyik menyerang dan melupakan pertahanan. Jika kita kebobolan lebih dulu, itu akan berbahaya.

Mantan asisten pelatih tim nasional senior dan U-23 tahun 2004-2005 ini, merasa tidak perlu memperbesar masalah adanya sinar laser sebagai alasan kekalahan tim. Apabila para pemain tetap fokus dan berkonsentrasi pada permainan, kekalahan itu tidak akan terjadi. Ketiga gol itu terjadi karena kesalahan tim Indonesia.

Namun, kekalahan itu jangan menjadi beban tim saat berlaga di leg kedua. "Kita memang harus menang, tapi jangan sampai karena ingin mencetak banyak gol tidak ada keseimbangan dalam pertahanan. Tetap harus konsentrasi bertahan," kata pemain yang pernah memperkuat klub Bina Taruna, Lampung Putra, Petrokimia Putra (sekarang menjadi Gresik United), dan Pupuk Kaltim (sekarang menjadi Bontang FC) ini.

Selain itu, Fachry berharap Cristian Gonzales dan rekan-rekannya tidak menyia-yiakan peluang-peluang bola mati seperti tendangan bebas dan tendangan sudut. "Harus dimaksimalkan," katanya.

Fachry optimistis Skuad Merah-Putih bisa juara AFF karena leg kedua bermain di kandang. Alasannya, tim Garuda mendapat dukungan dari suporter yang akan menjadi motivasi. Para pemain juga hafal dengan lapangan. Tapi, mereka harus mau bekerja keras dan tetap mengantisipasi serangan balik Malaysia. Dua pemain yang menurutnya berbahaya, yaitu Safee Sali dan Norshahrul Idlan bin Talaha.

Apapun hasilnya nanti, menang atau kalah, Fachry mengaku tetap akan mendukung tim nasional Indonesia. Apa yang telah diperlihatkan Bambang Pamungkas dan rekan-rekannya sejak babak penyisihan itu sudah luar biasa. "Dukungan saya untuk tim nasional tidak akan berkurang," katanya.

Fachry menilai pelatih Alfred Riedl sudah memberikan banyak contoh baik bagi tim nasional Indonesia. Tim ini, menurutnya, mempunyai prospek bagus. Riedl merupakan pelatih yang baik, berani mengabil keputusan menggunakan banyak pemain muda, dan menolak intervensi.

RINA WIDIASTUTI

Berita terkait

Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

27 Oktober 2015

Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

DPR menyoroti kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menggunakan anggaran negara untuk membiayai hadiah Piala Kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

22 Oktober 2015

Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

Kenapa hadiah Piala Kemerdekaan diambil dari APBN?

Baca Selengkapnya

Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

13 Oktober 2015

Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

Tim Transisi menjanjikan hadiah yang cukup besar: juara pertama Rp 1,5 miliar, juara kedua Rp 1 miliar, dan juara ketiga Rp 750 juta.

Baca Selengkapnya

Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

12 Oktober 2015

Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

Atep baru menyumbang satu gol di ajang Piala Presiden. Ia berambisi mencetak gol saat Persib melawan Sriwijaya di final.

Baca Selengkapnya

Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

5 Oktober 2015

Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

Sriwijaya FC harus kehilangan bek Syaiful Indra Cahya, yang selama ini menjadi andalan mereka.

Baca Selengkapnya

Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

3 Oktober 2015

Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

Arema Cronus mengantongi rekor lima kemenangan beruntun melawan Sriwijaya FC.

Baca Selengkapnya

Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

24 September 2015

Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

Menurut Djadjang Nurjaman, atmosfer di Bandung sedang panas jelang pertandingan perempat final kedua melawan Pusamania.

Baca Selengkapnya

Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

19 September 2015

Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

Statistik pertandingan memperlihatkan dalam lima pertemuan terakhir dengan Persebaya, Sriwijaya tiga kali menang dan sekali seri.

Baca Selengkapnya

Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

18 September 2015

Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

Arema sudah menyiapkan strategi untuk mengamankan poin di kandang sendiri.

Baca Selengkapnya

Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

14 September 2015

Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

Persebaya United mewaspadai empat pilar Sriwijaya FC.

Baca Selengkapnya