Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman mempersilahkan peserta untuk berbicara dalam kongres hari kedua dimulai di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (18/3). ANTARA/ IPL/Arif Ariadi
TEMPO.CO, Jakarta - PSSI menyatakan siap dan mendukung upaya penyatuan dua kompetisi sepakbola yang sedang berjalan yakni Indonesian Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL).
“Kami siap dan mendukung untuk menyatukan kedua kompetisi sepakbola yang sekarang ada di Indonesia, tapi yang jelas semuanya harus di bawah kontrol PSSI,” kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dalam jump pers di Hotel Aquatius Palangkaraya, Ahad 18 Maret 2012.
Menurut Djohar, PSSI mendukung bentuk yang diajukan, semisal perubahan nama menjadi Liga Indonesia. Perubahan lainnya bisa pula dalam hal pergantian operator, penyatuan kompetisi, atau tetap berjalan sendiri-sendiri. “Kami siap dengan segala macam cara, tapi yang jelasnya semuanya harus undercontrol dari PSSI,” dia menuturkan.
Djohar mnambahkan keputusan ini diambil untuk kepentingan yang lebih besar. Dengan keputusan penyatuan ini ia menegaskan tak ada yang menang atau kalah dari kedua kompetisi tadi. ”Sebab bila kondisinya seperti ini yang rugi adalah pemain, mereka tidak bisa membela Indonesia di tim nasional,” dia menuturkan.
Dalam kongres, PSSI akan membahas antara lain evaluasi program pengurus. Selain itu disepakati pula mengenai pembinaan pemain usia dini, tim nasional, serta kompetisi Divisi I, Divisi II, dan IPL.
“Kami mengakomodasi keinginan daerah yang menyebutkan untuk timnas banyak potensi daerah yang tidak terpantau," ujar dia. "Karena itu kami akan turunkan tim untuk sering turun ke daerah dan memantau.”