Pelatih Barcelona Pep Guardiola. REUTERS/Albert Gea
TEMPO.CO, Barcelona - Pelatih Barcelona, Josep Guardiola, mengakui bahwa gol Chelsea yang dicetak Ramires membuat para pemainnya menadapat tekanan psikologis yang lebih besar. Barca gagal melaju ke final karena kalah agregat 2-3, setelah bermain imbang 2-2 dengan Chelsea dalam pertandingan leg kedua, Rabu dinihari 23 April 2012.
Tampil dihadapan pendukungnya di Stadion Camp Nou, Barca tampil lebih dominan. Terbukti mereka mampu unggul di menit ke-35 lewat sepakan Sergio Busquest. Chelsea pun semakin tertekan setelah bermain dengan 10 pemain karena John Terry menerima kartu merah di menit ke-37.
Barca mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dengan mencetak gol tambahan di menit ke-43, lewat tendangan Andres Iniesta. Dengan keunggulan dua gol, maka Barca bisa lolos ke final. Namun malapetaka muncul menjelang akhir babak pertama. Chelsea sukses mencetak gol lewat gol cantik Ramires.
“Para pemain jelas sangat terpukul. Penyebabnya adalah gol Ramires sebelum turun minum. Gol itu menambah tekanan psikologis bagi kami,” kata Guardiola. “Kami melakukan segalanya untuk menang, bukan hanya malam ini saja. Kami memiliki peluang untuk mencetak banyak gol, tapi itu tidak cukup.”
Chelsea akhirnya memastikan diri ke final lewat tendangan Fernando Torres menjelang akhir pertandingan. Dari statistik laga, Barca memang lebih dominan. Hal tersebut sama seperti leg pertama. Barca unggul jauh dalam penguasaan bola yang sebesar 72 persen. Jumlah tendangan Barca sebanyak 17 berbanding tujuh dengan Chelsea.
“Sangat sulit melewati mereka. Mereka menumpuk pemain di belakang, sehingga kami mencoba mencetak gol dari jarak jauh,” kata Pep--sapaan Guardiola. “Ini tidak mudah. Ini mengingatkan saya pada permainan kami melawan Internazionale Milan dua tahun lalu. Bahkan laga itu kami lebih frustrasi.”
