Robin van Persie (10) merayakan gol bersama rekan-rekan satu timnya setelah membobol gawang Swansea City dalam pertandingan Liga Inggris di stadion Liberty, Swansea, Wales (15/1). REUTERS/Andrew Winning
TEMPO.CO, London - Alisher Usmanov sudah menemukan penyebab Arsenal kering prestasi. Menurut pemegang saham terbesar kedua di Arsenal ini, kebijakan para petinggi klub adalah penyebab utama The Gunners mengalami paceklik gelar juara selama tujuh tahun.
"Kejayaan masih mungkin didapatkan," kata konglomerat asal Uzbekistan itu kepada majalah Forbes, Selasa, 7 Agustus 2012. "Namun kebijakan di dalam manajemen klub sekarang ini akan membuat Arsene Wenger mendapatkan kesempatan yang lebih sedikit untuk membangun tim jangka panjang."
Di saat klub-klub besar Liga Primer Inggris, seperti Manchester City, Chelsea, dan Manchester United mengeluarkan uang banyak untuk mendatangkan pemain bintang, Arsenal justru melakukan hal sebaliknya. Klub asal Kota London Utara itu malah melepas sederat pemain topnya dalam beberapa tahun terakhir ini.
Patrick Viera, Thierry Henry, Kolo Toure, Emmanuel Adebayor, Cesc Fabregas, Samir Nasri, dan Gael Clichy adalah sejumlah pemain beken yang sudah dijual Arsenal. Dengan kebijakan seperti itu, Usmanov menyatakan, Arsenal tidak akan mampu meraih prestasi yang membanggakan.
"Kami tak menganggap lolos ke Liga Champions sebagai ambisi utama klub," tutur pria berusia 58 tahun itu. "Dengan sepenuh hati, kami mendukung tim dan berharap mereka sukses di musim baru."
Meskipun kecewa, Usmanov tidak memiliki niatan untuk menjual sahamnya. "Saya adalah seorang penggemar dan tidak akan menjual saham ini kapan pun. Karena ini adalah klub yang saya anggap sebagai terbaik di dunia," ujarnya.
Arsenal sudah mengalami puasa trofi juara selama tujuh tahun. Gelar juara yang terakhir kali diangkat Robin van Persie dan kawan-kawan adalah Piala FA. Mereka merengkuh titel ini setelah menyingkirkan Manchester United lewat drama adu penalti.
