Wasit memberikan kartu merah kepada pemain Napoli Goran Pandev, dalam pertandingan Piala Super Italia melawan Juventus di Beijing, Cina, (11/8). Dua pemain Napoli mendapat kartu merah dalam pertandingan yang dimenangkan oleh Juventus. REUTERS/Petar Kujundzic
TEMPO.CO, Italia - Pemboikotan perayaan Piala Super Italia yang dilakukan Napoli membuat geram Maurizio Beretta. "Ini adalah hal yang memalukan pada penutup acara tersebut," kata Presiden Seri-A Liga Italia itu, Ahad 12 Agustus 2012.
Pertandingan antara Juventus kontra Napoli yang digelar di Bird Nest, Beijing, Sabtu lalu, itu berlangsung menarik sehingga laga harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Di fase ini, Juventus berhasil menambah dua gol sehingga mereka memenangkan duel panas tersebut dengan skor 4-2.
Namun Napoli tidak terima dengan hasil tersebut. Napoli merasa dirugikan dengan kepempimpian wasit Paolo Silvio Mazzoleni yang mengganjar Goran Pandev dan Juan Camilo Zuniga dengan kartu merah. Tak sampai situ, ia juga mengusir keluar pelatih Walter Mazzari karena protes berlebihan.
Sebagai protes, Napoli menolak menghadiri penyerahan medali. Klub milik Aurelio De Laurentiis ini juga tidak menghadiri konferensi pers. Menurut Beretta, semua orang bisa memahami kekecewaan dan kesedihan Napoli. "Tapi kenyataannya di terakhir acara itu tetap ada yang kurang," tuturnya.
Kendati demikian, Beretta tetap puas dengan banyaknya pendukung Juventus yang menyaksikan pertandingan tersebut. "Itu adalah sore yang sangat positif," ujar pria berusia 57 tahun lalu itu. "Acara ini sukses dengan partisipasi yang besar dari para penggemar."
Sebelumnya, Claudio Marchisio juga melontarkan kritikan pedas kepada Napoli. "Italia tetap di lapangan untuk menyaksikan Spanyol menerima Piala Euro. Juventus juga melihat Napoli mengangkat Coppa Italia. Akan lebih adil bila Napoli juga berada di lapangan." tutur gelandang Juventus itu.
