TEMPO.CO, Jakarta - Rishi Salmah, pemain keturunan, hadir dalam seleksi tim nasional U-22 untuk Piala SCTV di lapangan C, Senayan, Senin sore, 27 Agustus 2012. Pemain berusia 17 tahun itu tergabung bersama 21 pemain lainnya dan berlatih langsung di bawah pelatih timnas U-22, Aji Santoso.
Meski terlihat belum cukup akrab dengan para pemain lainnya, remaja berdarah Pakistan-Inggris itu tampak serius menjalani latihan timnas. Ia hadir lebih awal dibanding rombongan tim yang datang ke lapangan menggunakan bus. Usai latihan, Rishi pun tidak pulang ke hotel bersama rombongan.
"Saya memang tidak menginap di hotel bersama tim. Makanya saya datang sendiri dan lebih awal," kata pemain yang merumput bersama klub amatir asal Amsterdam, SC Buitenveldert.
Rishi mengatakan, ia memang memiliki keinginan besar untuk bergabung dengan klub lokal sehingga memperbesar peluang membela timnas Indonesia di masa depan, seperti halnya Irfan Bachdim atau Diego Michiels.
Rishi mendapat darah Indonesia dari sang Ibu. Ayahnya merupakan pria keturunan Pakistan-Inggris. Menurut berita yang dilansir Radio Nederland, keputusan Rishi melanjutkan karir di Indonesia karena Ayah pria setinggi 182 cm itu akan membuka usaha di Singapura. Sedanghkan Rishi bersama sang ibu akan tinggal di Jakarta untuk seterusnya.
Di Belanda, pesepakbola yang cukup fasih berbahasa Indoensia bermain di kommpetisi B1, atau kompetisi untuk suai 17 hingga 19 tahun. Setengah musim kompetisi itu berjalan, pesepakbola yang berposisi sebagai pemain depan itu telah mencetak 15 gol.