TEMPO.CO, London - Pemain gelandang Arsenal, Mikel Arteta, mengakui bahwa dirinya menjalin hubungan persahabatan yang erat dengan pemain depan Chelsea, Fernando Torres. Namun Arteta ingin melupakan hubungan tersebut ketika kedua tim akan bertemu dalam lanjutan pertandingan Liga Primer Inggris, di Stadion Emirates, Sabtu, 29 September 2012.
Arteta dan Torres merupakan dua pemain berdarah Spanyol yang mengadu nasib di ranah Inggris. Kedua pemain kini menjadi tumpuan utama bagi klubnya masing-masing. Meski berteman akrab, Arteta ingin mengesampingkan status tersebut ketika mereka bentrok di lapangan.
“Dia adalah sahabat saya. Saya sering berbicara dengannya. Ketika kami berada di Liverpool, kami dulu tinggal bersebelahan,” kata Arteta. “Meski dia bermain untuk Chelsea, saya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi kepadanya. Namun ketika bertemu di atas lapangan, kami bukan lagi sahabat.”
Torres sendiri kini menjadi andalan The Blues untuk membobol gawang lawan, tapi sebelumnya ia mendapat hujan kritik dari berbagai pihak. Torres dinilai gagal, ia hanya mencetak sembilan gol dari 51 laga. Padahal Chelsea mengeluarkan dana sekitar 50 juta pound sterling (Rp 771 miliar) untuk memboyongnya dari Liverpool.
Hal tersebut mengundang rasa simpatik dari Arteta, yang menilai rekannya itu telah diperlakukan tidak adil. Arteta juga yakin El Nino--julukan Torres--memiliki mental baja untuk mnegatasi kritikan yang datang.
“Saya tidak menukai perlakuan beberapa pihak kepada dia. Saya sudah mengenalnya sejak berusia 16 atau 17 tahun. Namun terkadang sepak bola memang seperti itu. Orang-orang tidak peduli apa yang Anda lakukan di masa lalu,” tutur Arteta.
“Dia telah dikritik. Dia memiliki mental yang sangat kuat, bahkan jika ada orang lain yang meragukannya,” ujar mantan pemain Glasgow Rangers ini. “Mudah-mudahan dia mendapatkan situasi yang lebih baik lagi.”
