TEMPO.CO , Surabaya: Bekas ujung tombak Persib Bandung Marcio Souza berharap dapat membela Persebaya Surabaya 1927 pada kompetisi musim depan. Marcio telah mengikuti proses seleksi untuk masuk tim Persebaya 1927 bersama sekitar 40 pemain lainnya.
"Saya ingin bela Persebaya karena mereka klub besar dan tidak punya masalah finansial," kata Marcio, Minggu, 30 September 2012.
Namun Marcio masih kesal dengan pernyataan CEO PT Liga Indonesia Djoko Driyono. Pada Jumat, 28 September 2012, Djoko mengatakan bahwa pemain asal Brasil itu dilarang tampil di kompetisi Liga Super Indonesia selama satu musim karena perangainya di lapangan dinilai buruk. Djoko menyebut Marcio pernah memukul hakim garis karena marah terhadap keputusan asisten wasit tersebut.
Tapi, menurut Marcio, selama ini dia tidak pernah mendapat peringatan baik lisan maupun tulisan dari PT Liga Indonesia terkait sikapnya di lapangan. Karena itu ia heran bila tiba-tiba dimasukkan dalam daftar hitam pemain yang tidak boleh turun di Liga Super Indonesia.
"Pernyataan tersebut merugikan saya, karena saya jadi kesulitan mencari klub baru. Klub yang awalnya mau mengajak bergabung bisa batal karena pernyataan Djoko," kata Marcio.
Marcio meminta Djoko menjelaskan lebih detail maksud dari pernyataannya itu. Sebab, kata Marcio, selama membela Persib ia tidak pernah menerima kartu merah. Selain itu, menurut Marcio, dia juga tidak pernah lagi berbuat onar di lapangan. "Tapi saya baca di Internet, sanksi PT Liga Indonesia itu terkait sikap saya yang temperamental," kata pemain yang juga pernah membela Persela Lamongan dan Deltras Sidoarjo itu.
CEO Persebaya 1927 Gede Widiade belum menjamin Marcio akan dikontrak. Namun melihat penampilan Marcio selama dua hari mengikuti seleksi, kata Gede, semuanya masih serba mungkin. "Tunjukkan lagi kemampuanmu secara maksimal," kata Gede saat berbincang dengan Marcio.
