La Nyalla Tolak Arema LPI ke Liga Super Indonesia  

Reporter

Rabu, 10 Oktober 2012 11:23 WIB

Pemain PSM Makassar dan Arema FC memprotes Wasit saat bertanding dalam lanjutan Indonesian Priemer League (IPL) di Stadion Andi Matalatta Makassar, Sabtu (12/5). TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Malang - Ketua Umum Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) La Nyalla Mahmud Mattalitti secara tegas menolak keinginan Arema Indonesia versi Liga Prima Indonesia hijrah ke kompetisi Liga Super Indonesia.

”Tidak bisa dan tidak boleh, apa pun alasannya. Arema yang asli adalah Arema yang berlaga di ISL (Indonesia Super League). Arema IPL (Indonesian Premier League), ya, ikut saja kompetisi IPL karena sejak awal pun mereka tak ikut kami,” kata La Nyalla kepada Tempo, Rabu pagi, 10 Oktober 2012.

Menurut La Nyalla, keinginan Arema LPI mungkin bisa terwujud jika mereka kembali bersatu dengan Arema LSI. Keinginan Arema LPI mustahil dipenuhi karena Arema LSI tetap ingin mendaftar sebagai klub peserta kompetisi LSI musim 2012/2013. Manajemen Arema LPI menangkap peluang masuk ke LSI jika Arema Kanjuruhan–julukan Arema yang berlaga di LSI–berfusi dengan Pelita Jaya sehingga ada satu slot kosong di daftar peserta LSI musim depan.

Namun La Nyalla yakin bahwa Arema LSI tidak akan melakukan merger dengan Pelita Jaya. Penggabungan hanya akan menghilangkan sejarah satu klub. Padahal, Arema dan Pelita sama-sama punya sejarah besar dan bergengsi di jagat persepakbolaan nasional. Pendukung kedua klub, khususnya Aremania, tentu sangat keberatan jika sejarah klub kebanggaannya hilang begitu saja.

Selain itu, Arema dan Pelita sama-sama voter atau pemilik suara penting dalam kongres PSSI. Jika kedua klub berfusi, tak ada lagi suara murni milik Arema atau Pelita. ”Saya tegaskan, ya, 1.000 persen tak bakalan mereka merger. Lebih baik slot yang kosong saya berikan kepada Persebaya dan PSIM daripada diberikan kepada Arema IPL,” ujar Ketua PSSI hasil Kongres Luar Biasa di Ancol, Jakarta, 18 Maret 2011, itu.

Tokoh Pemuda Pancasila Jawa Timur itu juga menegaskan, keinginan Arema IPL merupakan dampak dari dualisme klub hasil perbuatan pengurus PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin dan kawan-kawan yang mengkloning sejumlah klub.

”Silakan saja Anda tulis, mereka itu yang bikin rusak sepak bola kita. Ngapain kloning-kloning klub, seperti PSMS dan Persija, terus menghabisi orang-orang yang sudah berdarah-darah untuk berjuang memajukan sepak bola kita. Itulah yang saya tentang dan lawan sejak saya ada di Exco (Executive Committee/Komite Eksekutif) PSSI dulu,” ucap La Nyalla.

Seperti sudah diberitakan, manajemen Arema LPI ingin memindahkan klub Singo Edan berkompetisi di LSI. Keinginan tersebut lebih didorong oleh kekecewaan mendalam Arema terhadap kinerja PT Liga Prima Indonesia Sportindo, operator kompetisi LPI.

Manajer Arema LPI, Rizky Dachlan, memastikan keinginan itu masih sebatas wacana di internal manajemen.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Bhayangkara FC Tunggu Pelatih Baru untuk Kontrak Pemain Asing

16 Januari 2019

Bhayangkara FC Tunggu Pelatih Baru untuk Kontrak Pemain Asing

Sebelum menetapkan pelatih baru, manajemen Bhayangkara FC akan fokus merekrut pemain lokal.

Baca Selengkapnya

Perjuangan Beckham Berbuah: Tim Miliknya Berlaga di MLS pada 2020

30 Januari 2018

Perjuangan Beckham Berbuah: Tim Miliknya Berlaga di MLS pada 2020

Mantan kapten timnas Inggris David Beckham akhirnya resmi mendapatkan hak mendirikan klub Liga AS (MLS) di Miami pada Senin.

Baca Selengkapnya

Kepeloporan di Sepak Bola Nasional  

7 Juli 2017

Kepeloporan di Sepak Bola Nasional  

Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.

Baca Selengkapnya

Kepeloporan di Sepak Bola Nasional

7 Juli 2017

Kepeloporan di Sepak Bola Nasional

Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Bangun Stadion Senilai Rp 6,6 Triliun di Washington  

27 Juni 2017

Erick Thohir Bangun Stadion Senilai Rp 6,6 Triliun di Washington  

Erick Thohir, pemilik DC United,klub sepakbola anggota Major League Soccer Amerika Serikat, membangun stadion senilai Rp 6,6 triliun di Washington DC.

Baca Selengkapnya

Maradona: Ronaldo Dahsyat, Seandainya Dia Orang Argentina

20 Juni 2017

Maradona: Ronaldo Dahsyat, Seandainya Dia Orang Argentina

Diego Maradona menyatakan akan senang seandainya Cristiano
Ronaldo orang Argentina.

Baca Selengkapnya

Maradona Kritik Penunjukan Sampaoli Sebagai Pelatih Argentina

20 Juni 2017

Maradona Kritik Penunjukan Sampaoli Sebagai Pelatih Argentina

Diego Maradona mengkritik penunjukan Jorge Sampaoli sebagai
pelatih timnas Argentina.

Baca Selengkapnya

Pelatih PSM Rene Albert Puji Liga 1 Makin Kompetitif Musim Ini

16 Juni 2017

Pelatih PSM Rene Albert Puji Liga 1 Makin Kompetitif Musim Ini

Robert Rene Alberts mengakui persaingan di kompetisi Liga 1

musim 2017 ini lebih kompetitif

Baca Selengkapnya

Prancis Berharap Zidane Jadi Pelatih Timnas Prancis

16 Juni 2017

Prancis Berharap Zidane Jadi Pelatih Timnas Prancis

Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) Noel Le Graet

berharap Zinedine Zidane melatih tim nasional Prancis

Baca Selengkapnya

Latih Klub Cina, Capello Teken Kontrak 10 Juta Euro Per Tahun

12 Juni 2017

Latih Klub Cina, Capello Teken Kontrak 10 Juta Euro Per Tahun

Fabio Capello, menandatangani kontrak kerja selama 18 bulan
bersama klub Jiangsu Suning dengan nilai 10 juta Euro per
tahun

Baca Selengkapnya