TEMPO.CO, Jakarta - Akhirnya Manchester City mendapatkan Txiki Begiristain. Txiki, 48 tahun, memutuskan berlabuh ke Etihad setelah menolak tawaran serupa dari Chelsea dan Tottenham Hotspur.
Txiki memang orang yang istimewa. Dia pernah menjabat posisi sporting director di Barcelona hingga 2010. Kedatangannya tak lepas dari peran Ferran Soriano, yang juga pernah menjadi Wakil Presiden Barcelona, yang menjadi CEO di Etihad.
Duet ini dahsyat. Selama tujuh bekerja sama, merekalah yang ikut andil dalam membentuk Barcelona seperti sekarang ini. Dia yang mendatangkan Ronaldinho, Samuel Eto'o, dan Dani Alves.
Dia juga otak di balik pembangunan La Masia--akademi sepak bola Barcelona, yang menghasilkan Lionel Messi. Bohir dari Dubai menginginkan duet ini akan melakukan hal yang luar biasa di Etihad. Terutama ambisi mereka untuk menjadi nomor satu di kancah Eropa.
Kedatangan ini jelas mengancam Roberto Mancini. Dalam kerja sama yang diteken antara pihak Txiki dan klub, meski dalam kartu namanya dia berperan sebagai direktur teknik, Txiki akan diberi kewenangan layaknya sporting director di klub-klub Spanyol.
Di sana, seorang direktur olahraga memiliki tanggung jawab dan kewenangan yang besar. Salah satunya adalah menentukan pemain yang akan dibeli. Pemain yang akan dibeli harus melalui persetujuannya. Setelah itu, proses itu diserahkan kepada pelatih. Media Inggris menyebutkan jabatan seperti itu tak ubahnya seperti dalang yang sesungguhnya.
Jelas dia akan mengancam Mancini. Meski manajer asal Italia itu baru saja memperpanjang kontrak hingga 5 tahun ke depan, dengan jabatan yang dimilikinya, Txiki bisa menjadi penghalang keinginan Mancini dalam membeli pemain.
Lebih dari itu, Txiki adalah karib Pep Guardiola--manajer sukses Barcelona yang kini memilih beristirahat dari dunia sepak bola. Besar dugaan, merekrut Txiki sebenarnya merupakan salah satu jalan City untuk menarik Pep.
