Pesepakbola Tim Nasional Indonesia menjalani latihan taktik dan teknik jelang babak penyisihan Piala AFF 2012 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, (2/11). ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer tim nasional Indonesia, Habil Marati, mengatakan bahwa tiga pemain keturunan Belanda tiba di Jakarta pada sore ini, yakni Tonny Cussel, Jhonny van Beukering, dan Raphael Maitimo. Trio Belanda tersebut akan bergabung bersama para pemain lain di hotel.
"Tapi baru akan berlatih bersama besok karena mereka sampai di Jakarta pukul 18.30 WIB," kata Habil Marati, saat dihubungi. Van Beukering cs memang dibutuhkan Pasukan Garuda. Pasalnya, baru 22 pemain--dari 35 nama yang dipanggil--yang menghadiri pemusatan latihan di Jakarta. Adapun empat pemain asal Liga Super Indonesia belum kunjung nongol, yaitu Ahmad Bustomi, Firman Utina, Hamka Hamzah, dan Patrich Wanggai.
Kekuatan yang minim tersebut masih harus tergerus masalah cedera. Hengki Ardilles terpaksa absen selama tiga pekan karena mengalami cedera lutut saat memperkuat Semen Padang beberapa hari lalu. Sedangkan Hamdi Ramdhan masih dalam pemulihan cedera paha dan baru bisa berlatih ringan.
Ihwal nasib Arthur Irawan, yang saat ini bermain di klub Espanyol B di Liga Spanyol, Habil belum bisa memastikan. Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu mengaku baru sebatas berkomunikasi dengan kedua orang tua Arthur. "Menurut mereka, Arthur baru bisa datang ke Indonesia pertengahan November mendatang," katanya. Namun itu dianggap melewati tenggat penentuan skuad yang akan berlaga pada Kejuaraan Sepak Bola Asia Tenggara, yang akan berlangsung di Malaysia dan Thailand pada 25 November mendatang.
Karut-marut sepak bola nasional memang menghalangi pemain untuk bergabung dengan tim nasional AFF 2012. Walhasil, beberapa pemain yang memperkuat skuad Merah-Putih di Piala AFF 2010--dan bermain cemerlang--tidak bisa hadir karena mayoritas dari mereka bermain dalam Liga Super. Hanya tiga pemain di skuad Nil Maizar yang juga bermain dalam turnamen AFF dua tahun lalu, yaitu Bambang Pamungkas, Irfan Bachdim, dan Oktavianus Maniani.
