Task Force Pertimbangkan Opsi Bentuk PSSI Baru

Reporter

Editor

Kamis, 13 Desember 2012 14:51 WIB

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin ((kanan) dan Ketua Umum PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) La Nyalla Mattalitti usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng di Gedung Kemenpora, Jakarta, Rabu (5/12). ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Gugus Tugas (Task Force) bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mempertimbangkan opsi membentuk federasi baru, andaikata Federasi Sepak bola Internasional (FIFA) benar-benar menjatuhkan sanksi untuk Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Hal itu dikatakan salah seorang anggota tim Gugus Tugas Kemenpora, Joko Pekik, Kamis, 13 Desember 2012. "Jika benar-benar disanksi, ada beberapa kemungkinan yang akan kami ambil, salah satunya membentuk organisasi baru (pengganti PSSI)," kata Joko Pekik.

Joko belum bisa memerinci nama dan bentuk struktur federasi baru tersebut. Ia hanya mengatakan, kepengurusan federasi baru nanti harus diisi orang-orang baru.

"Tidak lagi memakai orang-orang PSSI atau Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI). Harus diisi orang-orang bersih dan berkompeten," ujar Joko.

Solusi itu, diharapkan Joko, bisa menyelesaikan kisruh sepak bola nasional yang tidak kunjung beres. "Masalah selama ini kan konflik PSSI-KPSI. Agar tidak ribut, itu (tidak memakai lagi orang-orang PSSI dan KPSI), saya rasa itu jalan terbaik," kata Joko.

Namun sebagai langkah terdekat, Joko berharap FIFA tidak benar-benar menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Tim Gugus Tugas pun, dikatakan Joko, akan berusaha keras agar hal tersebut bisa dihindari. "Pada dasarnya kami tidak ingin disanksi. Tapi jika benar-benar disanksi, itu langkah yang sudah kami bahas," ujarnya lagi.

Pembentukan tim Gugus Tugas Kemepora sendiri mendapat kecaman dari PSSI. Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz menyebut keputusan Kemenpora itu mengebiri kewenangan PSSI.

"Padahal, FIFA ingin PSSI yang kuat dan berwibawa dalam mengatur sepak bola Indonesia," kata Halim, lewat pesan pendeknya dari Tokyo, Jepang.

Rombongan PSSI, yang dipimpin Ketua Umum, Djohar Arifin Husin, saat ini tengah berada di Tokyo, Jepang. Selain memenuhi undangan Kongres FIFA, kedatangan ke Jepang juga bertujuan untuk melobi badan sepak bola dunia itu agar urung menjatuhkan sanksi bagi Indonesia.

FIFA memang berencana menggelar kongres pada 14 Desember mendatang di Jepang, dan salah satu agendanya adalah membahas kisruh di Indonesia, termasuk peluang menjatuhkan sanksi.

Pada 26 November lalu, FIFA juga telah menyurati Kemenpora untuk mengabarkan ihwal tersebut. Walhasil, Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Andi Mallarangeng memanggil PSSI dan KPSI ke kantornya. Andi pun meminta kedua pihak berkongres bersama, sesuai amanat nota kesepahaman yang ditandatangani di Kuala Lumpur pada Juni lalu.

Namun Andi kemudian mundur dari jabatan Menpora karena tersangkut sangkaan kasus korupsi. PSSI-KPSI pun akhirnya bersikeras menggelar kongres masing-masing. PSSI juga membatalkan MoU yang pernah ditandatangani karena menilai KPSI terlalu sering melanggar kesepakatan. KEributan terus berjalan, sampai akhirnya pelaksana tugas Menpora, Agung Laksono membentuk ti Gugus Tugas.

ARIE FIRDAUS

Berita terkait

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).

Baca Selengkapnya

KAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung  

6 Januari 2017

KAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung  

Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.

Baca Selengkapnya

PSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan  

28 Desember 2016

PSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan  

Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.

Baca Selengkapnya

Protes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya  

26 Desember 2016

Protes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya  

Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.

Baca Selengkapnya

Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85  

11 November 2016

Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85  

Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.

Baca Selengkapnya

Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya

10 November 2016

Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya

Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.

Baca Selengkapnya

Edy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora  

10 November 2016

Edy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora  

Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.

Baca Selengkapnya

Save Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI

10 November 2016

Save Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI

Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.

Baca Selengkapnya

Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020

10 November 2016

Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020

Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.

Baca Selengkapnya

Pendukung Edy Rahmayadi Masih Solid

9 November 2016

Pendukung Edy Rahmayadi Masih Solid

Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.

Baca Selengkapnya