TEMPO.CO, Jakarta - Setelah kembali ke PSSI, empat anggota komite eksekutif yang pernah dipecat, La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Tonny Apriliani, dan Erwin Dwi Budiawan, sepakat meminta Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin, memecat Sekretaris Jenderal Halim Mahfudz dari jabatannya.
Sikap itu diambil La Nyalla cs lantaran menilai Halim Mahfudz kerap kali membuat keputusan yang menghalangi proses rekonsiliasi. "Itu juga usulan dari kelompok Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI)," kata La Nyalla Mattalitti kepada wartawan di kantor PSSI, kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat, 22 Februari 2013.
Selain dinilai sering menghambat proses rekonsiliasi, kata La Nyalla, Halim juga sering mengambil tindakan di luar kewenangannya sebagai sekretaris jenderal. "Halim sudah melampaui ketua umum. Ia juga pernah melaporkan Djohar ke Komisi Disiplin," ujar La Nyalla.
La Nyalla pun mengaku siap membantu Djohar untuk mengantisipasi manuver-manuver Halim Mahfudz. "Itu adalah uneg-uneg yang ingin kami sampaikan. Jika Halim tidak diganti, akan sulit bagi sepak bola Indonesia untuk maju," kata La Nyalla lagi.
"Selama Halim masih di sini, kongres akan sulit terlaksana karena akan terus ribut soal verifikasi," La Nyalla menambahkan.
Rekonsiliasi sepak bola nasional memang mendesak dilaksanakan karena Federasi Sepak bola Internasional (FIFA) memberi tenggat hingga Maret mendatang untuk menyelesaikan masalah. Andaikata tidak kunjung selesai, badan sepak bola dunia itu mengancam akan menjatuhkan sanksi bagi Indonesia.
Sebagai langkah awal rekonsiliasi, PSSI-KPSI sepakat menggelar kongres bersama pada 17 Maret mendatang di Jakarta. Agenda kongres sendiri sudah ditentukan FIFA, yaitu unifikasi liga, revisi statuta, pengembalian empat komeks yang pernah dipecat, dan penggunaan daftar pemilik suara Kongres Solo 2011 sebagai peserta kongres.
Namun sesuai aturan, kongres bisa saja memunculkan agenda baru jika disepakati 2/3 anggota yang hadir. Bukan tidak mungkin, agenda penggantian ketua umum diapungkan di kongres tersebut.
ARIE FIRDAUS
Baca juga:
Muntari Beberkan Rahasia Taklukan Barcelona
Alasan Iniesta Kalah dari Milan
Besok, La Nyalla Kembali Berkantor di PSSI
Allegri: Di Camp Nou Barcelona Tidak Ada Bedanya
Berita terkait
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaKAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung
6 Januari 2017
Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.
Baca SelengkapnyaPSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan
28 Desember 2016
Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.
Baca SelengkapnyaProtes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya
26 Desember 2016
Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.
Baca SelengkapnyaKomite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
11 November 2016
Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya
10 November 2016
Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora
10 November 2016
Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.
Baca SelengkapnyaSave Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI
10 November 2016
Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.
Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020
10 November 2016
Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.
Baca SelengkapnyaPendukung Edy Rahmayadi Masih Solid
9 November 2016
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.
Baca Selengkapnya