Pesepakbola Persebaya Surabaya Mario Karlovic (tengah), berusaha meloloskan diri dari penjagaan dua pesepakbola Bontang FC pada petandingan Liga Prima Indonesia 2013 yang berlangsung di Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (24/2). TEMPO/Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana memanggil PT Liga Prima Indonesia Sportindo, operator kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI), terkait seringnya pertandingan yang tidak bisa terlaksana.
Terakhir, laga Persebaya Surabaya melawan Persepar Palangkaraya dan Perseman Manokwari kontra Persema Malang urung terlaksana. "Makanya nanti kami akan panggil LPIS untuk menjelaskannya di rapat Komite Eksekutif PSSI," kata anggota Komite Eksekutif PSSI Toni Aprilani, di Jakarta, Senin, 1 April 2013.
Dalam kesempatan itu juga, kata Toni, Komite akan menanyakan kesiapan LPIS menggelar kompetisi Divisi Utama. Hal itu dilakukan PSSI setelah mendapat pengaduan dari sembilan klub, terkait kepastian pelaksanaan kompetisi lapis kedua di Tanah Air tersebut.
Menurut Toni, andaikata LPIS menyatakan tidak sanggup mengelola divisi utama, PSSI pun akan mengalihkan pengelolannya kepada PT Liga Indonesia yang merupakan operator Liga Super Indonesia (LSI).
"Yang jelas, kami berusaha agar kompetisi di bawah LPIS tidak berhenti di tengah jalan. Karena sesuai instruksi Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), kompetisi harus berjalan paralel sebelum disatukan di tahun mendatang," kata Toni.
Sementara itu, terkait tunggakan gaji pemain di beberapa klub LSI, Toni pun berjanji menyelesaikannya. Sebelumnya saat awal pelaksanaan kompetisi LSI, pemerintah memberi tenggat waktu kepada klub LSI untuk menyelesaikan kasus tunggakan gaji paling lambat 31 Maret 2013. "Nanti kami juga akan tanyakan kepada PT Liga Indonesia," kata Toni.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo hari ini kembali meminta PSSI bertindak tegas kepada klub untuk menyelesaikan kewajibannya itu."Seharusnya PSSI mengambil tindakan tegas, turun tangan dan mendorong penyelesaian," kata Roy.