Pelatih Timnas Indonesia, Luis Manuel Blanco. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih sepak bola asal Argentina, Luis Manuel Blanco, menolak jabatan kepala pelatih tim nasional (timnas) usia di bawah 19 tahun (U-19) yang ditawarkan Badan Tim Nasional (BTN) Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI). Blanco bersikukuh ingin tetap melatih tim nasional senior, posisi yang ditawarkan BTN sejak awal kedatangannya ke Indonesia.
Pencopotan Blanco sebelumnya diumumkan Ketua BTN La Nyalla Mattalitti pada Kamis pekan lalu. Posisi lowong Blanco itu pun kemudian diisi kepala pelatih klub Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago.
"Saya tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini sebelumnya di negara lain. Saya betul-betul kaget," kata Blanco lagi. Berat badan saya sampai turun 6 kilogram, dari 87 kilogram menjadi 81 kilogram," Blanco menambahkan.
Terkait dengan pernyataan beberapa pengurus PSSI yang meragukan kredibilitasnya sebagai pelatih, Blanco membantah dengan tegas. Menurutnya, ia pernah melatih tim di level tertinggi, seperti Liga Champions Eropa, bersama Dinamo Tirana asal Albania, dan beberapa klub yang bermain di Copa Libertadores, kompetisi antarklub paling bergengsi di Amerika Selatan.
Adapun Ketua Ketua BTN La Nyalla Mattalitti enggan ambil pusing dengan penolakan Luis Manuel Blanco. "Kalau ia (Blanco) tidak mau (menjadi pelatih timnas U-19), ya silakan pulang," kata La Nyalla.
Menurut La Nyalla, Blanco datang melatih timnas tanpa rekam jejak yang jelas. Ia pun mengatakan telah beberapa kali meminta Blanco untuk menyerahkan rekam jejak dan program kerja, namun tidak kunjung ditanggapi. "Malah kemarin ia mengutus orang, entah itu siapa," kata La Nyalla.
Akibat penolakan Blanco tersebut, posisi pelatih kepala timnas U-19 pun diserahkan kepada Indra Syafri. Indra adalah mantan pelatih timnas U-19. Namun dalam restrukturisasi pelatih-pelatih timnas beberapa waktu lalu, pelatih yang mengantarkan timnas U-19 menjadi juara turnamen usia dini di Hong Kong itu diproyeksikan menjadi asisten pelatih timnas U-19, mendampingi Blanco. "Karena Blanco menolak, otomatis Indra Syafri yang naik menjadi pelatih kepala," kata La Nyalla.