TEMPO.CO, London - Harry Redknapp, manajer Queens Park Rangers (QPR), mengakui bahwa keretakan besar dalam skuad The Hoops, julukan bagi QPR, membawa timnya terperosok menuju degradasi. Pada pertandingan melawan Reading malam ini, Rangers tetap diperkuat oleh Cint Hill sebagai kapten dan gelandang berusia 35 tahun, Shaun Derry.
Para pemain bintang QPR, Park Ji Sung, bekas pemain klub raksasa Liga Primer Manchester United, dan Esteban Granero, bekas pemain gelandang Real Madrid, harus rela turun kasta bermain di Liga Championship akibat klub barunya terdegradasi. Redknapp menggantikan posisi Mark Hughes sebagai manajer QPR pada 23 November 2012. Pada awal masa transisi selama dua minggu awal, Redknapp berusaha mengubah strategi permainan Rangers. Akan tetapi, hal itu belum membuahkan hasil terkait kabar keretakan dalam skuadnya.
Menjelang pertandingan dan penurunan kasta klubnya ke Liga Championship, Redknapp angkat bicara mengenai keretakan timnya. “Upaya pemulihan keretakan dalam tim selalu menjadi masalah dan tidak mudah,” ujar Redknapp.
“Saya akan berbohong jika mengatakan tidak ada keretakan dalam klub ini,” ungkap pelatih berusia 66 tahun ini. “Itu sudah jelas, ketika saya datang ke tim ini (QPR) memang sudah ada masalah.”
Redknapp melakukan upaya perbaikan untuk QPR sejak bulan Januari. Ia mulai merekrut pemain-pemain berbakat untuk The Hoops, seperti Jermaine Anthony Jenas, pemain gelandang Tottenham Hotspurs yang dipinjamkan kepada Aston Villa dan Nottingham Forest.
Berikutnya ada pemain gelandang yang juga pinjaman dari Tottenham Hotspur, Andros Townsend. Serta bekas striker Marseille, Loic Remy yang dibeli seharga 8 juta poundsterling atau sekitar Rp 120 miliar. Semuanya dilakukan Redknapp untuk meningkatkan perform skuad The Hoops.
Itu semua belum cukup untuk membawa Rangers keluar dari zona degradasi Liga Primer. Alhasil, Redknapp harus rela timnya hilang dari liga paling bergengsi di dunia.
