Pelatih Italia U-21 Devis Mangia menenangkan pemainnya Lorenzo Insigne yang menangis setelah timnya dikalahkan Spanyol di final Piala Eropa U-21 di Jerusalem (19/6). Spanyol menang 4-2. AP/Ariel Schalit
TEMPO.CO, Yerusalem - Meski Italia gagal menjadi juara Euro U-21, Devis Mangia tetap bangga dengan anak asuhnya. Menurut pelatih 39 tahun itu, skuadnya telah menunjukkan performa apik di sepanjang turnamen ini.
“Saya bangga dengan tim ini. Kami saling mengasihi satu-sama lain,” kata mantan juru taktik Palermo itu seperti dilansir uefa.com. “Saya bangga menjadi pelatih tim ini. Saya ingin berterima kasih kepada FIGC (federasi sepak bola Italia), karena telah memberi saya kesempatan untuk bekerja dengan skuad ini.”
Dalam partai final yang berlangsung di Stadion Teddy, Selasa, 18 Juni 2013, Italia harus mengakui keunggulan Spanyol dengan skor 4-2. Pada akhir babak pertama, Italia harus tertinggal 3-1 lewat hat-trick yang dicetak Thiago Alcantara. Isco menambah derita Italia di babak kedua, sementara dua gol balasan Azzurrini diciptakan Ciro Immobile dan Fabio Borini.
Kekalahan dari Spanyol, menurut Mangia, karena skuadnya kalah pengalaman dari tim asuhan Julen Lopetegui itu. “Dalam pertandingan seperti ini, Anda membutuhkan pengalaman. Kami tidak memiliki pengalaman seperti para pemain Spanyol,” tutur Mangia.
Mangia sendiri ditunjuk menjadi arsitek Italia U-21 pada Juli 2012 lalu. Ia menggantikan posisi Ciro Ferrara. Mangia telah melewati 15 laga bersama Azzurrini, dengan rekor 10 kali menang, tiga kalah, dan dua imbang.
