TEMPO.CO, Shanghai - David Beckham yakin sepak bola Cina akan berkembang pesat dengan modal penduduk yang super banyak di negeri tersebut. Beckham diundang oleh Liga Super Cina untuk mempromosikan sepak bola yang bebas dari korupsi. Dalam bagian awal kunjungannya, Beckham menegaskan korupsi dalam olahraga adalah bagian dari masa lalu yang mesti ditinggalkan.
Sejak pergantian tahun ini, otoritas Liga Super Cina telah melucuti gelar juara Liga 2003 Shanghai Shenhua karena terlibat pengaturan skor pertandingan. Dua administratur tinggi klub yang sempat mengontrak Didier Drogba dan Nicolas Anelka musim lalu itu dilarang berkecimpung di sepak bola seumur hidup setelah terbukti menerima suap.
Namun Beckham yakin sepak bola profesional di negara berpenduduk terbanyak di dunia tersebut akan segera bangkit dan bisa mengejar ketinggalan dengan tetangga mereka di kawasan Timur Jauh, Jepang dan Korea Selatan.
"Ketika saya pertama kali datang sebagai duta Liga Super, saya sangat menyadari apa yang telah terjadi di masa lalu, dan orang-orang bertanya mengapa saya ingin terlibat dalam sesuatu yang dulunya mempunyai nama buruk atau yang pernah terlibat korupsi," kata Beckham seperti dikutip ESPN, Kamis, 20 Juni 2013. "Bagi saya, masa lalu adalah masa lalu, ini adalah masa depan."
Deputi Liga Super Cina Zhu He Yuan mendukung Beckham bahwa korupsi harus dibasmi dari olahraga. Zhu percaya tujuan mereka menunjuk Beckham sebagai duta untuk memberantas korupsi dari sepak bola sekaligus mempopulerkan olahraga tersebut Cina merupakan langkah tepat.
"Jelas semua orang memperhatikan sepak bola Cina, kami tahu bahwa itu akan melalui masa sulit, tapi kami akan bekerja sangat-sangat keras," kata Zhu. "Kami mengundang David Beckham untuk menginsipirasi anak-anak agar berpartisipasi dalam permainan ini dan menginspirasi lebih banyak orang menonton pertandingan dan dari dua kunjungan terakhirnya kami telah mencapai tujuan itu."
