TEMPO.CO, Manchester - Roberto Mancini masih tak percaya dirinya sudah dipecat Manchester City. Mancini menganggap City tidak adil ketika memecatnya setelah dia melampaui ekspektasi klub.
"Saya pikir saya pantas lebih dihormati atas apa yang saya capai di City dalam tiga setengah tahun," katanya seperti dikutip Daily Mail, Kamis, 4 Juli 2013. "Klub tidak memenangkan gelar selama 40 tahun. Saya memenangkan Liga Primer Inggris, Piala FA, satu Community Shield dan, di musim terburuk, saya hanya kehilangan final dan selesai di peringkat kedua Liga."
Mancini datang ke City dengan harapan klub yang membumbung. Pria Italia itu mengakui, ketika tiba di Manchester, dia hanya diminta untuk memenangi gelar dalam jangka tiga tahun.
"Saya masih tidak paham mengapa saya dipecat City," katanya. "Mereka menuntun saya memenangkan gelar dalam tiga tahun--tapi saya menang dalam waktu dua tahun."
Mancini mengakui dirinya sama sekali tidak dendam dengan pemilik Manchester City yang bertanggungjawab memecatnya, Syekh Mansour. Dia juga juga tidak marah dengan sikap Ketua Klub Khaldoon Al-Mubarak.
"Mereka adalah dua manajer hebat dan saya akan selalu berterimakasih kepada mereka," kata Mancini.
Mancini mengakui, bencana baginya dimulai ketika klub mengontrak Ferran Soriano sebagai ketua eksekutif klub per September 2012. Sejak kedatangan mantan orang nomor dua di Barcelona itulah, hubungan Mancini dengan klub kurang harmonis.
"Soriano? Baginya aku terlalu besar untuk klub. Seorang manajer dengan kontrol penuh, dicintai oleh para fans sampai hari ini," kata Mancini. "Dia menilai seseorang tanpa mengetahui konteks tentang orang-orang yang seharusnya ditangani."
