Stephan El Shaarawy meluapkan kegembiraannya setelah berhasil menjebol gawang Inter Milan dalam laga Liga Seri A Italia di stadion San Siro, Milan. Italia, (24/02). REUTERS/Stefano Rellandini
TEMPO.CO, Milan - Wakil Presiden AC Milan, Adriano Galliani, mengaku dirinya mencium pipi penyerang Stephan El Shaarawy. Aksi Galliani itu menunjukkan ungkapan rasa senang karena El Shaarawy menegaskan kesetiaannya di Milan, ketimbang menerima tawaran uang menggiurkan dari klub lain.
Galliani mengutarakan El Shaarawy menolak tawaran lebih dari 30 juta Euro (Rp 382 miliar). “Kami tidak tergoda dengan tawaran itu. Namun kami tak bisa menyembunyikannya dari El Shaarawy. Dia melihat proposal itu. Seberapa besar? Lebih dari 30 juta Euro,” kata Galliani kepada 7 Gold seperti dilansir Football Italia, Senin, 8 Juli 2013.
“Saya bertanya kepadanya, apa yang ingin dia lakukan. Dia mengutarakan uang yang dia miliki lebih dari cukup. Dia penggemar Milan, dan tidak ingin pergi dari klub ini. Maka, saya mencium pipinya. Itu saja” tutur Galliani.
Di musim depan, El Shaarawy siap mengemban tugas sebagai second striker dalam formasi pohon Natal, 4-3-2-1, formasi yang menjadi andalan Milan di era kepelatihan Carlo Ancelotti. “Kami membahas taktik untuk musim depan. Kami akan kembali ke sistem 4-3-2-1. Dia senang bermain sebagai penyerang pendukung,” ujar Galliani.
Masa depan El Shaarawy di Milan tak jelas seiring dengan performanya yang menurun di paruh kedua musim lalu. Kehadiran Mario Balotelli membuat sinarnya meredup. Galliani menilai pasang surut yang dialami El Shaarawy adalah periode yang alami.