Inilah Kronologi Meninggalnya Sekou Camara

Reporter

Minggu, 28 Juli 2013 15:04 WIB

Sekou Camara. Tribunnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemain asing Pelita Bandung Raya, Sekou Camara, meninggal dunia saat latihan bersama tim di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu malam. Ia meninggal ketika para pemain tengah menjalani sesi gim, sekitar pukul 22.30 WIB.

Menurut Ketua Pelita, Marco Garcia Paolo, peristiwa meninggalnya Camara berlangsung sangat cepat. Mayoritas anggota tim pun tidak menyangka jika saat itu Camara tengah meregang nyawa.

"Karena tidak ada permintaan tolong apa pun darinya. Bahasa tubuhnya pun tidak menunjukkan kesakitan," kata Marco, Ahad, 28 Juli 2013.

Semua bermula ketika Camara meminta bola dari salah seorang rekannya saat sesi gim. Sang rekan kemudian memberi umpan, namun terlalu jauh dan luput dari kejaran Camara. Bola direbut pemain tim lawan dan gim terus berlangsung normal.

Beberapa saat tidak ada yang menyadari bahwa Camara yang saat itu menunduk, seusai gagal mengejar bola, justru tengah kesakitan. "Salah seorang pemain yang posisi dekat Camara bahkan sekilas menyangka ia tengah membetulkan posisi tali sepatu," ujar Marco lagi.

Camara sesaat merebahkan badan, lalu duduk. Tim baru menyadari ada yang tidak beres pada Camara saat ia merebahkan badan untuk kedua kalinya. Salah seorang pemain menghampiri untuk melihat kondisi Camara. "Ternyata saat itu sudah tidak sadarkan diri. Mulutnya sudah kaku. Tidak bisa dibuka untuk diberi napas buatan," kata Marco.

Dokter tim berusaha membantu. "Ditangani di lapangan sekitar 2 menit. Lalu diputuskan untuk dibawa ke Rumah Sakit Halmahera Siaga yang tidak jauh dari lokasi. Sesampai di sana pun langsung ditangani dokter di unit gawat darurat," Marco melanjutkan. "Sekitar 30 menit ditangani dokter di rumah sakit, tapi tidak mampu tertolong. Analisis dokter, ia disebut telah meninggal sebelum sampai di rumah sakit akibat serangan jantung."

Demi merunut penyebab kematian itu, dokter sempat menyarankan untuk melakukan visum. Namun akhirnya tindakan itu urung dilaksanakan karena tidak dikehendaki keluarga. Saat ini jenazah Camara disemayamkan di Rumah Sakit Santo Boromeus, Bandung. Menurut rencana, jenazah akan dipulangkan ke Mali pada Ahad malam.

Camara adalah pemain sepak bola asing ketiga yang meninggal dunia di Indonesia dalam kurun setahun terakhir. Sebelumnya, pemain Argentina, Diego Mendieta, dan pemain asal Brasil, Bruno Zandonadi, meninggal karena alasan berbeda.

Zandonadi meninggal karena infeksi otak. Adapun Mendieta disebabkan tifus. Ironisnya, Mendieta bahkan tidak mampu mendapatkan pengobatan maksimal lantaran gajinya ditunggak hingga ratusan juta rupiah oleh manajemen Persis Solo.

ARIE FIRDAUS

Berita terkait

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

2 Juli 2019

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

Joko Driyono dan penasehat hukumnya menyatakan tidak keberatan dengan penundaan sidang kedua kalinya tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

25 Maret 2019

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

Satgas Antimafia Sepak Bola sebelumnya telah melayangkan dua panggilan kepada Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

21 Maret 2019

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

Joko Driyono seharusnya diperiksa kelima kalinya sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus mafia bola hari ini pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

20 Maret 2019

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

Satgas Antimafia Bola telah memeriksa Joko Driyono sebanyak empat kali berkaitan dengan kasus perusakan barang bukti pengaturan skor bola.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

1 Maret 2019

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyatakan Joko Driyono telah mengakui perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

27 Februari 2019

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyita uang Rp 300 juta saat menggeledah apartemen milik Joko Driyono pada 14 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

22 Februari 2019

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

Dalam penggeledahan di apertemen Joko Driyono, penyidik menyita uang Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

22 Februari 2019

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

Satgas Antimafia Sepak Bola tengah memburu sejumlah orang yang terlibat match fixing atau pengaturan skor.

Baca Selengkapnya