Sepak Bola Venezuela dan Era Globalisasi

Reporter

Jumat, 16 Agustus 2013 04:55 WIB

Pemain Venezuela Juan Arango (kanan) berebut bola dengan pemain Kolombia Gerardo Bedoya, pada kualifikasi Piala Dunia 2010 di Puerto Ordaz, Venezuela (1/4). Venezuela menang 2-0. Foto: AP/Fernando Llano

TEMPO.CO, Caracas--Sebagai negara yang gencar menyuarakan anti globalisasi, Venezuela tidak bisa mengelak dampak globalisasi yang masuk ke dunia olahraga, utamanya sepak bola. Sepak bola di negara yang pernah dipimpin oleh mendiang Hugo Chavez ini identik dengan masyarakat imigran dari Spanyol, Portugal atau Italia.

Namun bukan satu kebetulan jika Venezuela pernah memiliki bintang bernama Juan Arango yang berdarah asli Venezuela. Di kutip dari BBC Sports, Kamis, 15 Agustus 2013, pada tahun 2007, Copa Amerika yang diselenggarakan di Venezuela untuk pertama kalinya mendorong pemerintah Venezuela merenovasi enam stadion untuk bisa digunakan dalam perhelatan terakbar sepak bola di kawasan Amerika Selatan.

Infrastruktur berjalan dengan baik. Tercatat sejak penyelenggaran Copa Amerika tahun 2007 hingga kini Venezuela sudah menambah tiga stadio baru berkualitas internasional. Bahkan ketiga stadion tersebut bisa menjadi investasi jangka panjang Venezuela di bidang sepak bola. Namun, bukan ukuran infrastruktur yang dilihat jika ingin menengok seberapa hebat sepak terjang tim nasional Venezuela.

Dari kualifikasi Piala Dunia 1998 hingga Piala Dunia 2014 di Brazil tahun depan, Venezuela masih menorehkan catatan buruk. Di tahun 1998, Venezuela menjadi ‘bulan-bulanan’ negara lain di Amerika Selatan, tanpa satu kali pun mencatat kemenangan, imbang tiga kali, dan tiga belas kali menderita kekalahan. Itu catatan terburuk Venezuela.

Di PD 2002 dan 2006, prestasi Venezuela setali tiga uang. Menduduki peringkat ke 9 dan 8 di akhir kualifikasi PD. Jika di tahun 2002, kekalahan yang diderita hanya duabelas kali, di tahun 2006 berkurang dua menjadi sepuluh kali menderita kekalahan.

Di 2014 ini, catatan bertanding Venezuela lebih baik. Venezuela sekarang berada di peringkat keempat klasemen sementara. Dengan menorehkan tiga kali kemenangan, tiga kali hasil imbang dan empat kali kekalahan.

Hal ini tentu menjadi paradoks untuk Venezuela yang selalu mengkritik gerakan globalisasi yang selalu menekankan pada pembangunan fisik semata. Faktanya, Venezuela secara sadar terdorong untuk mengikuti apa yang digariskan gerakan globalisasi tanpa membangun kualitas pesepak bola lokal. Hasilnya Venezuela masih dianggap tak berdaya di dunia sepak bola berbanding terbalik jika bicara Venezuela di bidang politik internasional.

BBC SPORTS | GALIH PRASETYO

Terhangat:
Suap SKK Migas | Sisca Yofie | FPI Bentrok

Baca juga:

Jacksen Tiago Pun Bisa Tidur Pulas

Jerman Selamat dari Kekalahan

Malam Ini Timnas U-23 Hadapi Brunei Darussalam

Indonesia Tekuk Filipina 2-0

Berita terkait

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

2 Juli 2019

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

Joko Driyono dan penasehat hukumnya menyatakan tidak keberatan dengan penundaan sidang kedua kalinya tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

25 Maret 2019

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

Satgas Antimafia Sepak Bola sebelumnya telah melayangkan dua panggilan kepada Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

21 Maret 2019

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

Joko Driyono seharusnya diperiksa kelima kalinya sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus mafia bola hari ini pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

20 Maret 2019

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

Satgas Antimafia Bola telah memeriksa Joko Driyono sebanyak empat kali berkaitan dengan kasus perusakan barang bukti pengaturan skor bola.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

1 Maret 2019

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyatakan Joko Driyono telah mengakui perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

27 Februari 2019

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyita uang Rp 300 juta saat menggeledah apartemen milik Joko Driyono pada 14 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

22 Februari 2019

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

Dalam penggeledahan di apertemen Joko Driyono, penyidik menyita uang Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

22 Februari 2019

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

Satgas Antimafia Sepak Bola tengah memburu sejumlah orang yang terlibat match fixing atau pengaturan skor.

Baca Selengkapnya