Kasus Greg, Manajemen Arema Tunggu Bukti  

Reporter

Senin, 19 Agustus 2013 16:29 WIB

Pesepakbola Arema Cronous Greg Nwokolo melakukan selebrasi usai mencetal gol di gawang Gresik United saat laga pertandingan ISL di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur (14/6). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen klub Arema Cronous enggan berkomentar terhadap kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan penyerang andalannya, Greg Nwokolo, kepada salah seorang wanita pada Ahad kemarin.

"Selaku wakil dari manajemen, saya no comment. Itu adalah privasi pemain dan saya tidak berhak mengomentarinya," kata manajer Arema Rudi Widodo, Senin, 19 Agustus 2013.

Rudi berharap masyarakat tidak berasumsi dan menunggu kepastian kasus tersebut. Pasalnya, kasus itu tengah ditangani pihak berwajib. "Lagi pula Greg kan sudah menunjuk pengacara. Jadi kita tunggu saja kebenaran kasus tersebut, karena sudah di pihak berwajib," kata Rudi lagi.

Terkait kemungkinan sanksi dari manajemen Singo Edan (julukan Arema) kepada Greg bila laporan tersebut terbukti benar, Rudi enggan berspekulasi. "Kita buktikan saja dulu, baru dikenai sanksi," kata dia.

Sebelumnya, mantan pemain klub Persija Jakarta itu dilaporkan seorang perempuan ke Kepolisian Resor Jakarta Selatan atas dugaan penganiayaan. Laporan itu pun dibenarkan juru bicara Polres Jakarta Selatan, Komisaris Aswin. Namun Aswin enggan memerinci lebih lanjut detail laporan tersebut. Sedangkan Greg belum bisa dimintai konfirmasi terkait laporan tersebut. Telepon genggam pemain yang mencetak gol ke gawang Filipina itu tidak aktif.

Greg merupakan pemain naturalisasi asal Nigeria. Ia menjalani debut di tim nasional senior pada pertandingan kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi, pada 23 Maret lalu. Sejauh ini, Greg telah mengoleksi satu gol dari tiga kali penampilannya bersama Indonesia. Gol itu ia ciptakan dalam laga uji coba melawan Filipina di Stadion Manahan, Solo, 14 Agustus 2013 lalu. Pada pertandingan tersebut tim Indonesia menang 2-0.

Laporan dugaan penganiayan yang dilakukan pesepak bola seperti yang menimpa Greg bukan pertama kali terjadi. Pada Februari tahun lalu, pemain asing asal Brasil Hilton Morreira sempat ditangkap petugas kepolisian Daerah Metro Jayam, setelah diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang pramugari. Namun kasus tersebut menguap tanpa jelas muaranya. Greg sendiri saat ini tetap terus bermain sepak bola di Indonesia, memperkuat klub Persib Bandung.

ARIE FIRDAUS

Berita terkait

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

2 jam lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

2 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

2 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

3 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

5 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

8 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

8 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya