Ilustrasi taruhan bola / judi bola. garbagesound.com
TEMPO.CO, Singapura – Meski Kamis 19 September 2013, Interpol telah memastikan seorang gembong mafia pengatur skor pertandingan sepakbola asal Singapura, Dan Tan alias Tan Seet Eng, ditangkap, konfirmasi dari polisi setempat belum ada.
Sampai saat ini, keberadaan Dan Tan masih belum jelas. Seorang petinggi di Kepolisian Singapura mengatakan kepada The Associated Press bahwa Dan Tan adalah salah satu orang yang ditangkap. Namun Kepolisian Singapura enggan memberi konfirmasi.
Jika benar, informasi dari The Associated Press ini, menurut bekas Ketua Keamanan FIFA yang kini menjabat Direktur Integritas di International Centre for Sport Security, Chris Eaton, "Akan menjadi berita yang sangat bagus."
Penangkapan 14 anggota mafia pengatur skor ini sebenarnya tak begitu mengejutkan. Sebab, beberapa waktu lalu, empat penyidik Singapura mendatangi markas Interpol di Lyon, Prancis. Mereka memeriksa dokumen keterlibatan Dan Tan dalam pengaturan skor yang selama ini dikumpulkan Interpol.
Sebagian besar informasi pada dokumen itu berasal dari Wilson Raj Perumal, kolega Dan Tan sebelum mereka pecah kongsi. Perumal pernah mengatur skor pertandingan Togo melawan Bahrain pada 2010. Setahun kemudian, ia ditangkap di Finlandia dan dihukum 2 tahun penjara.
Menurut bukti dari Interpol, Dan Tan dan kaki tangannya telah mengatur sekitar 680 pertandingan sepak bola—380 di antaranya berlangsung di Eropa. Mereka menyogok wasit, pemain, dan pelatih.
AP | ABC NEWS | INDEPENDENT | DWI RIYANTO AGUSTIAR
PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.
