TEMPO.CO, Napoli - Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, mengaku sedih jika kedatangan Erick Thohir yang membeli saham mayoritas Inter Milan akan membuat Massimo Moratti lengser dari jabatannya sebagai presiden klub. Meskipun kedua tim adalah rival dalam kompetisi di Italia, De Laurentiis sedih jika sebuah klub Italia dimiliki oleh orang asing.
Untungnya, kata De Laurentiis, Moratti tidak menjual semua sahamnya di Inter kepada Thohir. "Keluarnya Moratti akan membuat kami semua sedih. Tapi dengan mempertahankan 30 persen sisa saham yang dia miliki, saya yakin suara dia akan tetap didengar."
De Laurentiis adalah salah satu presiden klub Italia yang ukup sukses. Pria yang juga seorang produser film itu mendirikan kembali Napoli yang pada 2004 dinyatakan bangkrut. De Laurentiis mengubah nama Napoli dari Associazione Calcio Napoli menjadi Societa Sportiva Calcio Napoli.
Tampaknya Thohir bisa belajar banyak dari De Laurentiis di Napoli. Pada 2004, bangkrutnya Napoli membuat klub tersebut harus bermain di Seri C1, tapi kini De Laurentiis sukses kembali membawa Napoli menjadi salah satu raksasa Italia.
Thohir sendiri membeli Inter bersama Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo dari pemegang saham mayoritas Inter, yakni Internazionale Holding S.r.l, Selasa, 15 Oktober 2013. Moratti selaku pemegang Internazional Holding dalam rilis resminya menyatakan sebesar 70 persen saham Inter akan dimiliki oleh perusahaan International Sports Capital yang dimiliki oleh ketiga pengusaha Indonesia tersebut.
Tidak disebutkan berapa nilai pembelian Inter Milan tersebut. Namun, seperti dikutip dari Reuters, Erick Thohir bersedia membayar sekitar US$ 476 juta atau sekitar Rp 5,38 triliun untuk 75 persen kepemilikan saham Inter. Klub ini sendiri memiliki utang sekitar 300 juta euro atau sekitar Rp 4,6 triliun.
