TEMPO.CO, Paris - Pemain belakang Manchester United dan timnas Prancis, Patrice Evra, mendapat panggilan dari Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) untuk menjelaskan pernyataannya terhadap Bixente Lizarazu. Evra menyebut pemain legendaris Prancis itu sebagai gelandangan.
Lizarazu bersama tiga komentator lainnya mengkritik Evra dalam pertandingan Prancis melawan Belarusia pada 11 September 2013 lalu. Padahal Evra sendiri tak bermain di laga tersebut.
Evra tampak tak terima dengan kritikan tersebut. Dalam sebuah wawancara di Telefoot, Evra langsung membalasnya dengan menyebut mereka sebagai gelandangan dan parasit.
Akibat pernyataannya itu, Evra harus menanggung akibat. FFF memanggil pemain berdarah Senegal itu untuk menjelaskan pernyataannya, sekaligus menyelesaikan masalah pribadi dengan orang-orang yang telah dia lecehkan.
“Setelah pernyataan yang dilontarkan Evra dalam sebuah wawancara dengan Telefoot setelah pertandingan Prancis melawan Finlandia, Presiden Noel Le Graet dan pelatih Didier Deschamps menyadari adanya ancaman terhadap FFF, timnas Prancis, pelatih, atau pemain. Kami meminta Evra datang untuk menjelaskan pernyataannya,” bunyi pernyataan FFF, seperti dilansir Sports Mole.
Sebelumnya, Evra pernah terlibat dalam aksi mogok latihan pada Piala Dunia 2010 setelah Nicolas Anelka dipulangkan mantan pelatih Raymond Domenech. Evra akhirnya dijatuhi hukuman larangan tampil lima pertandingan bersama Prancis.
