TEMPO.CO, Cardiff - Kiprah bos Cardiff City, Vincent Tan, di industri sepak bola Eropa semakin luas. Kemarin, pengusaha properti dan rumah judi asal Malaysia itu mengumumnkan bahwa dirinya telah membeli klub Bosnia-Herzegovina, FK Sarajevo.
"Saya ingin memberi kesempatan kepada pemain asal Sarajevo untuk bermain di Liga Primer dan Cardiff City," ujar Tan dalam wawancara dengan media lokal, Dnevi Avaz, seperti dilansir Telegraph, Kamis, 26 Desember 2013.
"Saya juga akan membangun akademi dengan fasilitas bagus sehingga menarik minat pemain-pemain berbakat dari seluruh Bosnia-Herzegovina," tambahnya.
Namun, baik Tan maupun manajemen FK Sarajevo, tidak merinci jumlah dana yang diinvestasikan dalam kerja sama tersebut. Dalam keterangannya, pihak klub hanya mengatakan kesepakatan itu adalah hasil perjalanan panjang sejak Tan mengutarakan minatnya menjadi pemilik klub pada Juni lalu.
Di kalangan penggemar sepak bola Inggris, khususnya penggemar Cardiff, Tan adalah sosok kontroversial. Dia mengubah warna kebesaran tim dari biru menjadi merah dan mengubah logo klub dengan menambahkan logo naga. Padahal, sebelumnya Cardiff dikenal dengan julukan "Si Burung Biru".
Dia pun sempat terlibat konflik dengan manajer Malky Mackay dan mengancam memecat sang pelatih. Keributan akhirnya mereda setelah para penggemar menyatakan dukungan kepada Mackay.
Namun Tan rupanya telah menarik pelajaran dari pengalaman di Cardiff. Kepada para penggemar FK Sarajevo, dia berjanji tidak akan mengubah logo dan warna kebesaran klub.
"Itu termasuk dalam kesepakatan kami dengan Tan," tulis klub dalam keterangan resminya.
Asosiasi Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dalam regulasinya memang tidak mengatur detail soal kepemilikan suatu klub, bahwa satu orang hanya boleh memiliki satu klub. Penekanan utamanya adalah, klub-klub tersebut tidak bisa bertemu di kompetisi Eropa.
FK Sarajevo adalah klub yang bermarkas di Sarajevo, ibu kota Bosnia, yang didirikan pada 24 Oktober 1946. Musim lalu, mereka berada di peringkat kedua Liga Primer Bosnia sehingga berhak tampil di Liga Eropa. Namun, mereka terhenti di babak kedua, setelah dikalahkan klub Albania, FK Kukesi, dengan agregat 2-3.
Tim berjulukan Si Marun dan Putih itu dua kali menjuarai Liga Bosnia, yaitu pada musim 1998-1999 dan 2006-2007; empat kali menjuarai Piala Bosnia, yaitu pada musim 1996-1997, 1997-1998, 2001-2002, dan 2004-2005; serta satu kali menjuarai Piala Super Bosnia, yaitu pada musim 1996-1997.
TELEGRAPH | ARIE FIRDAUS
Berita terkait
Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono
23 Juli 2019
Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.
Baca SelengkapnyaHakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...
2 Juli 2019
Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.
Baca SelengkapnyaJaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi
2 Juli 2019
Joko Driyono dan penasehat hukumnya menyatakan tidak keberatan dengan penundaan sidang kedua kalinya tersebut.
Baca SelengkapnyaAlasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi
25 Maret 2019
Satgas Antimafia Sepak Bola sebelumnya telah melayangkan dua panggilan kepada Joko Driyono.
Baca SelengkapnyaJoko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini
21 Maret 2019
Joko Driyono seharusnya diperiksa kelima kalinya sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus mafia bola hari ini pukul 10.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok
20 Maret 2019
Satgas Antimafia Bola telah memeriksa Joko Driyono sebanyak empat kali berkaitan dengan kasus perusakan barang bukti pengaturan skor bola.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono
1 Maret 2019
Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyatakan Joko Driyono telah mengakui perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti.
Baca SelengkapnyaSatgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini
27 Februari 2019
Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyita uang Rp 300 juta saat menggeledah apartemen milik Joko Driyono pada 14 Februari 2019.
Baca SelengkapnyaPolisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono
22 Februari 2019
Dalam penggeledahan di apertemen Joko Driyono, penyidik menyita uang Rp 300 juta.
Baca SelengkapnyaRisau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas
22 Februari 2019
Satgas Antimafia Sepak Bola tengah memburu sejumlah orang yang terlibat match fixing atau pengaturan skor.
Baca Selengkapnya