Pesepakbola Persija Jakarta. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan antara Persija Jakarta melawan Semen Padang dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia berlangsung cukup alot. Sepanjang babak pertama belum ada gol yang tercipta di laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu malam, 8 Februari 2014, itu.
Di hadapan 23 ribu penonton yang memadati gelanggang terbesar di Indonesia tersebut, Persija mencoba membangun serangan dari barisan pertahanan yang dikomandoi oleh kapten tim Fabiano Beltrame. Gelandang tengah Persija, Ramdani Lestaluhu, membuka peluang pertama dengan menjajal tendangan langsung ke mulut gawang Semen Padang yang dijaga Jandia Eka Putra. Namun tendangan Ramdani, yang beroperasi di sayap kanan, masih melebar.
Tidak tinggal diam, Semen Padang yang menerapkan strategi 4-4-2, sama seperti Persija, nyaris memecah kebuntuan pada menit ke-22. Tendangan keras Novan Setya dari luar kotak penalti hampir merobek jala Andritany yang dengan sigap menepis.
Lewat pengatur serangan Esteban Vizcarra, Semen Padang cukup efektif membuat kesulitan tim Macan Kemayoran melalui serangan pemain sayap mereka, Hendra Ade Bayauw. Fabiano yang jeli membaca alur permainan tidak kesulitan mematahkan serangan tim berjuluk Kabau Sirah.
Pada menit ke-33, pelatih Persija Benny Dollo yang kurang puas dengan penampilan Rudi Setiawan dan menggantinya dengan Amarzukih. Pergantian pemain ini belum banyak memberikan perubahan terhadap serangan Persija Jakarta, yang kesulitan membongkar pertahanan Semen Padang.
Penyerang anyar Persija, Ivan Bosnjak berhasil membuat peluang emas pada menit ke-38 setelah memberikan umpan tarik ke arah Afandi. Tapi sayang Afandi gagal memanfaatkan peluang emas menjadi gol.
Memasuki masa pertambahan waktu dua menit, kedua tim belum bisa memecah kebuntuan. Wasit Iwan Sukoco pun akhirnya meniup peluit tanda pertandingan babak pertama usai. Kedua tim masih bermain imbang 0-0.