Pemain Timnas U-19 Dinan Yahdian Javier (9) dijegal pemain Persiba Bantul Rico (3), dalam pertandingan ujicoba antara Tim Nasional U-19 melawan Persiba Bantul di Bantul (5/2). U-19 menang 2-0. TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO.CO, Solo - Kelemahan Tim Nasional U-19terkuak saat meladeni Tim Pra-Pekan Olahraga Nasional Jawa Tengah di Stadion Manahan, Solo, Senin malam, 10 Februari 2014. "Kami masih lemah dalam penyelesaian akhir," kata Indra Sjafri, pelatih Timnas U-19, usai pertandingan.
Pelatih yang membawa Garuda Jaya jadi juara Piala Asia Tenggara itu mengatakan lini tengah dan belakang pasukannya bermain seperti arahannya. Namun, tidak ada koordinasi dan kombinasi antarlini. Serangan monoton dan tidak berimprovisasi.
Indra mengatakan serangan yang dibangun Evan Dimas cs selalu kandas saat memasuki lini depan. "Ada beberapa peluang yang harusnya jadi gol, tapi gagal. Ini masalah di finishing," kata pelatih 51 tahun asal Lubuk Nyiur, Sumatera Barat, itu.
Indra berjanji memperbaiki kekurangan tersebut. Oleh sebab itu, dia tidak terlampau memusingkan strategi untuk menghadapi PSIS Semarang, lawan mereka berikutnya di Tur Nusantara Timnas U-19, di Semarang, Jumat, 14 Februari, nanti. "Kami fokus perbaiki lini penyerangan," ujarnya. Evan Dimas cs memiliki jadwal tiga kali latihan sebelum laga di Hari Valentine itu.
Menpora Bakal Kebut Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven, Bisa Main di Kuaifikasi Piala Dunia 2026?
8 jam lalu
Menpora Bakal Kebut Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven, Bisa Main di Kuaifikasi Piala Dunia 2026?
Menpora Dito Ariotedjo berbicara soal peluang Calvin Verdonk dan Jens Raven tampil bersama Timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 Juni mendatang.