Pemain Pelita Bandung Raya Gaston Castano. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Dejan Antonic tetap bersukur timnya masih mendapat poin satu dari hasil seri 1-1 melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jum'at 21 Februari 2014. Apalagi, kata tia, lawan kali ini adalah salah satu tim tangguh di Liga Super Indonesia (ISL).
"Hari ini kami melawan tim yang bagus sekali. PBR tidak main seperti biasanya. Terutama mulai menit ke-17 babak petama, pemain seperti takut (grogi) melawan Semen Padang,"ujar Dejan seusai laga di Stadion Si Jalak, Jumat, 21 Februari 2014.
Di luar itu, kata dia, Gaston dan kawan-kawan yang sudah enam kali berlaga kalah bugar dibanding Padang yang baru empat kali berlaga. "Gol di babak pertama adalah kesalahan (pemain PBR) sendiri karena kurang konsentrasi, mungkin salah komunikasi,"ucap Dejan.
Barulah pada babak kedua, anak-anak 'The Boys Are Back' mampu tampil lebih dominan meski kesulitan mencetak gol lewat serangan langsung. "Saya ubah formasi 4-4-2 menjadi 4-3-3 dan ternyata lebih bagus. Thank God akhirnya ada penalti. Sukur kami masih dapat poin satu,"ujar Dejan.
Pelatih Semen Padang Jafri Sastra pun tetap bersyukur skuadnya mampu mencuri poin satu di kandang lawan. Padahal, kata dia, skuat Kabau Sirah kali ini tampil agak kedodoran, terutama di babak kedua. "Kami coba kembangkan permainan tapi PBR tim bagus. Itulah sepak bola meski 2-3 menit lagi hampir menang tapi gagal karena ada penalti (gol penalti lawan),"kata dia.
Duel Liga Super Indonesia antara tuan rumah Pelita Bandung Raya (PBR) kontra Semen Padang akhirnya berakhir imbang 1-1 di Stadion Si Jalak Harupat, petang tadi. Gol Padang dibuat gelandang Hendra Bayaw pada menit-45. Sedang gol balasan PBR ditembak kapten Gaston Castano lewat tendangan 12 pas di menit ke-90.9Baca: PBR Vs Semen Padang Berakhir Imbang 1-1)
