Penjaga gawang Manchester City, Joe Hart gagal menghentikan sundulan Olivier Giroud (tengah) dalam pertandingan Liga Primer Inggris di Manchester, 18 Januari 2015. Giroud mencetak gol kedua untuk Arsenal. REUTERS/Phil Noble
TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal membuat kejutan besar setelah menekuk Manchester City 2-0 di Etihad Stadium pekan lalu. Gaya bermain tim Arsenal saat itu lain dari biasanya. Manajer Arsenal, Arsene Wenger, akhirnya mengakui bahwa para pemainnya berhasil mempengaruhi dia untuk mengubah filosofi sepak bola yang dia anut.
Setelah pertandingan itu, Wenger menuai pujian karena berani meninggalkan prinsip gaya menyerang total yang selama ini diterapkan untuk Arsenal. Saat menghadapi City, para pemain Arsenal bermain sangat disiplin saat menyerang dan bertahan. Mereka bisa melakukannya dalam tempo cepat. (Baca: Arsenal Taklukkan City 2-0)
Kondisi ruang ganti pemain yang berada dalam tekanan tinggi akibat pertandingan berhasil mengubah pendirian Wenger. Menurut Wenger, saat itu para pemain perlu diyakinkan dan hal itu bisa datang dari perasaan menyatu yang kuat di antara pemain. "Setelah itu mereka bisa menunjukkan talenta dan kepercayaan diri di dalam pertandingan besar," kata Wenger seperti ditulis The Mirror, 23 Januari 2015.
Wenger juga menerima saran yang diberikan para pemainnya. "Tentu saja aku mendengarkan mereka. Taktik yang kujalankan harus sesuai dengan situasi tim dan tingkat kepercayaan diri mereka," ujar manajer asal Prancis itu.
Namun kemenangan di Etihad tidak otomatis membuat Wenger mengganti taktik lamanya. Dia mengaku masih berpegang pada prinsip sepak bola menyerang. "Bilang saja aku terlalu romantis atau pragmatis. Gaya kami tidak akan berubah," katanya.
Mantan pemain Manchester United, Gary Neville, memuji penampilan para pemain Arsenal. Neville yang kini bekerja sebagai komentator sepak bola menyebut Arsenal bermain dengan gigih dan teroganisasi. Sebelumnya, Neville kerap mengkritik Arsenal karena "membuang" pertandingan besar dalam lima tahun terakhir.
