Thierry Henry dan pelatih Arsenal, Arsene Wenger dalam acara perkenalan di Stadion Highbury, London, pada 3 Agustus 1999. 'King' Thierry Henry, julukan yang diberikan pendukungnya, bermain selama 8 tahun dan menjadi salah satu legenda klub London Utara tersebut. AP/Robin Nowacki
TEMPO.CO, Jakarta - Thierry Henry ternyata masih menyimpan keinginan kembali ke Arsenal. Pemain yang membela Arsenal pada 1999-2007 ini mengatakan ingin sekali menjadi manajer klub itu. Henry menyatakan tak bakal bisa menolak jika manajemen Arsenal suatu hari datang dan menawarkan posisi itu.
Henry mengatakan masih perlu belajar banyak agar bisa menggantikan Arsene Wenger, yang menangani tim itu sejak 1996. "Aku masih belum tahu apa yang akan dilakukan Arsene atau berapa lama lagi dia akan bertahan di sana," kata Henry dalam wawancara di ITV. "Aku hanya ingin memastikan aku sudah siap jika suatu saat ditawari sebagai manajer."
Nama Wenger dan Henry memang kerap diidentikkan dengan Arsenal. Keduanya membawa Arsenal menjadi salah satu tim yang disegani di Eropa. Saat masih dibela Henry, Arsenal berhasil mendapatkan tiga gelar Liga Primer, tiga Piala FA, dan dua gelar juara turnamen Community Shield. Henry adalah bagian dari pasukan The Invincible Arsenal--julukan yang mereka dapatkan ketika tak terkalahkan pada musim kompetisi 2003-2004.
Menurut Henry, posisi manajer di Arsenal adalah profesi idamannya. Henry tak bakal menolak jika Arsenal menawarkan posisi itu kepadanya. "Aku tidak mampu bilang 'tidak' kepada Arsenal. Jadi aku akan bilang 'iya', dan itu akan jadi luar biasa," kata pemain yang pensiun pada Desember tahun lalu itu. Henry kini bekerja sebagai komentator di stasiun televisi Sky Sports.
MirrorFootball mengabarkan bahwa Henry diberi kesempatan berkarier sebagai pelatih di akademi Arsenal. Henry mengatakan ada perbedaan besar yang dia jumpai saat menjadi pemain dan pelatih. "Ketika masih menjadi pemain, aku adalah orang yang merepotkan, menuntut macam-macam kepada semua orang," katanya. "Ketika menjadi pelatih, hal seperti itu tidak boleh terjadi. Kau tidak boleh berteriak atau menakuti para pemainmu."
Henry mengungkapkan alasan unik mengapa dia dulu bergabung dengan Arsenal. "Karena di sana ada Arsene, Ian Wright, dan kostum merah-putihnya yang menarik," katanya.
Menurut Henry, suasana dalam pertandingan-pertandingan besar adalah masa yang paling dia rindukan. "Aku rindu saat-saat itu, ketika kau merasakan apa yang harus dilakukan dalam sebuah pertandingan penting," katanya.