TEMPO.CO, Surabaya - Massa Bonek 1927 langsung membubarkan diri setelah mendapat Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 01307 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI. Salah satu koordinator Bonek 1927 Andik Peci langsung membacakan surat tersebut kepada ribuan massa yang berada di Jalan Embong Malang Surabaya, 500 meter dari lokasi Kongres PSSI Hotel JW Marriott.
"Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang pengenaan sanksi administratif berupa kegiatan keolahragaan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia tidak diakui," kata Andik membacakan surat keputusan.
Ada tujuh poin keputusan menteri terkait sanksi administratif tersebut. Salah satunya menyatakan seluruh kegiatan PSSI tidak diakui oleh pemerintah. Oleh karena itu, setiap keputusan dan atau tindakan yang dihasilkan oleh PSSI termasuk keputusan hasil kongres biasa dan kongres luar biasa tidak mempunyai kekuatan hukum, tidak sah, dan batal demi hukum. "Berarti kongres yang di depan kita itu ilegal," ujar Andik.
Andik mengajak massa untuk sujud syukur karena merasa kemenangan ada di tangan Bonek dan pencinta sepak bola. Setelah meneriakkan takbir, mereka kemudian membubarkan diri dan meninggalkan lokasi.
Perwakilan Bonek 1927 Siti Nasyiah mengaku sangat puas dengan keputusan itu. Hal ini sesuai dengan poin dua dari tiga tuntutan Bonek. "Kami sangat, sangat puas," ujarnya.
Tiga tuntutan Bonek, yaitu mendukung Presiden RI melawan mafia FIFA demi kedaulatan Indonesia, mendukung Menpora dan BOPI tegas terhadap PSSI dan PT Liga Indonesia, dan kembalikan hak-hak PT Persebaya Indonesia. Siti yakin dengan pembekuan PSSI ini bisa menjadi langkah awal untuk mengembalikan Persebaya kepada pemiliknya, yakni warga Surabaya.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita terkait
Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Biaya Perbaikan Stadion Rp 155 Miliar
5 April 2023
Pemerintah menggelontorkan Rp 155 miliar untuk perbaikan stadion namun Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Baca SelengkapnyaTahukah Anda: Dito Ariotedjo Merupakan Menpora Termuda Ketiga dalam Sejarah Indonesia
4 April 2023
Dito Ariotedjo tercatat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga RI yang ke-14. Ia menjadi Menpora termuda ketiga sepanjang sejarah Indonesia.
Baca Selengkapnya3 Pesan Presiden Jokowi buat Menpora yang Baru Dilantik, Dito Ariotedjo
3 April 2023
Dito Ariotedjo dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru. Dapat tiga pesan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaResmi Jadi Menpora, Dito Ariotedjo Bakal Mundur dari Jabatan Chairman RANS Nusantara FC
3 April 2023
Dito Ariotedjo mundur dari jabatan Chairman RANS Nusantara FC setelah menjadi Menpora kabinet Presiden Jokowi. Apa reaksi Raffi Ahmad?
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin Bilang Zainudin Amali Sudah Pamit sebagai Menpora dan Ingin Fokus di PSSI
24 Februari 2023
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan bahwa Zainudin Amali sudah berpamitan kepadanya untuk fokus di PSSI. Siapa penggantinya?
Baca SelengkapnyaIni Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo
29 Juli 2022
Roy Suryo meninggalkan Polda Metro Jaya Kamis malam, 28 Juli 2022 sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca SelengkapnyaRoy Suryo Bungkam Usai Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Meme Candi Borobudur
29 Juli 2022
Roy Suryo tak mengatakan sepatah kata pun usai diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus meme Stupa Candi Borobudur.
Baca SelengkapnyaRoy Suryo Dicecar Puluhan Pertanyaan Saat Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Meme Stupa Candi Borobudur
28 Juli 2022
Pemeriksaan Roy Suryo masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaKetua Kontingen RI Rosan Roeslani Ungkap Alasan Atlet Jenuh di Olimpiade Tokyo
5 Agustus 2021
Chef de Mission Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020, Rosan Roeslani menyampaikan kendala yang dialami atlet, pelatih dan ofisial.
Baca SelengkapnyaDiperiksa di Polda Metro Jaya, Roy Suryo Bawa Tiga Saksi dan Rekaman Video
2 Juni 2021
Perseteruan Roy Suryo dan Lucky Alamsyah berawal saat Lucky mengunggah foto dan caption di Instastory tentang mantan menteri berinisial RS.
Baca Selengkapnya