TEMPO.CO, Kediri – Di tengah perseteruan antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, kesebelasan Putri Surabaya berhasil menjuarai turnamen sepak bola putri Piala Bude Karwo ke-4 2015 di Stadion Brawijaya Kediri, Senin, 27 April 2015. Di partai final Putri Surabaya menundukkan Banteng Muda Batu dengan skor 6-4 melalui drama adu penalti.

Banteng Muda mampu unggul lebih dulu di menit ke-42. Namun Putri Surabaya berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan keras kapten Rani Mulyasari di menit ke-46, memanfaatkan bola liar di depan gawang Banteng Muda. Kedudukan imbang 1-1 tak berubah hingga waktu normal berakhir. Pertandingan pun dilanjutkan ke adu tendangan penalti.

Suporter masing-masing tim beradu sorak ketika hampir seluruh tendangan yang dilepaskan pemain berbuah gol. Namun gol keenam yang dilesakkan pemain Putri Surabaya menyudahi drama adu penalti dengan kedudukan akhir 6-4.

Dengan hasil tersebut Putri Surabaya berhak membawa pulang tropi serta uang pembinaan sebesar Rp 12 juta. Di posisi kedua Banteng Muda Batu menerima Rp 10 juta dan Putri Candra Kirana Kabupaten Kediri di posisi ketiga dengan hadiah Rp 8 juta. Adapun juara keempat ditempati Putri Kediri dari Kota Kediri sehingga berhak membawa pulang uang sebesar Rp 5 juta.

Isteri Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Nina Kirana Soekarwo atau yang akrab disapa Bude Karwo, mengaku bangga dengan prestasi pemain sepak bola putri di Jawa Timur. Turnamen yang digelar bertepatan dengan Hari Kartini atau Hari Ibu ini telah menghasilkan 11 pemain tim nasional yang terdiri atas tujuh pemain senior dan empat pemain yunior.

Nina Soekarwo berharap pada 2017 kompetisi sepak bola putri ini turut dipertandingkan pada Pekan Olah Raga Provinsi dan berlanjut ke Pekan Olahraga Nasional. “Kompetisi Bude Karwo akan digelar di Batu tahun depan,” katanya.

HARI TRI WASONO