Suksesi FIFA, Van Praag Mundur Lalu Dukung Pangeran Ali  

Reporter

Jumat, 22 Mei 2015 15:03 WIB

Perwakilan Divisi Organisasi FIFA, Marco Leal, Michael Van Praag dan Ketua KOI Rita Subowo ketika mengikuti Kongres Luar Biasa Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3). dalam Kongres yang dihadiri 100 voters ini akan dibahas mengenai rancangan statuta PSSI, Pengabungan Liga Super Indonesia - Liga Primer Indonesia dan Pembubaran Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta -- Kandidat Presiden FIFA asal Belanda Michael van Praag pada Kamis mengumumkan mundur dari pencalonan pimpinan badan sepak bola dunia itu. Van Praag kemudian mendukung Pangeran Ali bin Al Hussein asal Yordania untuk menantang pejabat petahana Sepp Blatter.

"Setelah melalui beberapa pertimbangan dan perenungan dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan yang terlibat, Michael van Praag memutuskan untuk mengundurkan diri dari pencalonannya untuk menjadi Presiden FIFA berikutnya," kata tim hubungan masyarakat van Praag melalui pernyataan.

Van Praag kini akan "menggabungkan kekuatan dengan kandidat presiden Pangeran Ali bin Al Hussein," ujar pernyataan itu, yang dirilis dari Amsterdam. Van Praag, 67 tahun, akan mengadakan konferensi pers pada pukul 18.00 GMT di Hotel Amsterdam untuk menjelaskan keputusannya. Selain itu, Pangeran Ali juga akan mengeluarkan pernyataan.

Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB)--yang mendukung pencalonan van Praag, termasuk mendanai biaya-biaya perjalanan dan akomodasinya--menolak untuk berkomentar menjelang konferensi pers.

Ketua KNVB van Praag merupakan satu dari tiga penantang Presiden FIFA Blatter. Ia pernah mengatakan bahwa dirinya menghadapi jalan terjal untuk melengserkan veteran Swiss itu pada pemilihan yang akan berlangsung 29 Mei mendatang.

Van Praag, mantan ketua Ajax, mengumumkan pencalonannya pada Januari. Ia mengatakan dirinya ingin memodernisasi badan sepak bola dunia itu "yang telah kehilangan semua kredibilitas."

"FIFA telah dihantam masalah kecurigaan, konflik kepentingan, dan tudingan melakukan nepotisme dan korupsi," kata van Praag saat itu.

Selain van Praag dan Pangeran Ali, mantan bintang sepak bola Portugal Luis Figo juga merupakan salah satu kandidat. Ketiganya berkampanye untuk perubahan menyusul skandal-skandal yang terjadi seputar pemberian hak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada Qatar.

Banyak pengamat mengatakan Pangeran Ali memiliki peluang terbaik untuk menggeser Blatter. Pasalnya, pria Yordania itu memiliki dana kampanye dan kontak dengan FIFA yang lebih baik, di mana ia merupakan salah satu anggota komite eksekutif sejak 2011.

Pada akhir bulan lalu, van Praag dan Figo membuka peluang untuk pengunduran diri agar dapat mendukung pencalonan Pangeran Ali, ketika berbicara di kongres Konfederasi Sepak Bola Asia di Bahrain. Berbagai surat kabar Belanda pada Kamis telah mendiskusikan pengunduran diri van Praag, sambil memberi pertanyaan menggantung mengenai keputusan mantan anggota Galactico Real Madrid Figo.

Surat kabar Belanda Algemeen Dagblad melaporkan bahwa van Praag, Pangeran Ali, dan Figo bertemu pada pekan lalu di Jenewa untuk menilai situasi terkini persaingan para kandidat. "Pangeran Ali diyakini memiliki paling banyak dukungan setelah berkampanye selama berbulan-bulan," kata tabloid harian Belanda itu.

Mereka mengatakan bahwa Figo semestinya dapat memberi dukungan kepada Pangeran Ali. Ia dapat mendatangkan "enam suara dari bekas koloni Portugal di Afrika yang memiliki pola pikir Blatter untuk bersama dengannya."

Harian kiri-tengah Volkskrant mengambil sudut pandang yang lebih tajam. "Keberanian van Praag berupaya untuk menjadi petinggi teratas di sepak bola telah dihancurkan sejak hari pertama," tulis kolomnis Belanda yang dihormati Bert Wagendorp. "Itu menyedihkan dan merupakan indikasi situasi sepak bola bahwa ia (Blatter) mendapati dirinya berada dalam posisi yang tidak tersentuh," tulis Wagendorp.

Komentator sepak bola Arno Vermeulen mengatakan van Praag memasuki dunia yang ia tidak memiliki pengetahuan apa-apa tentangnya. "Ia (van Praag) sedikit seperti (karakter kartun) Tintin di dunia (bos mafia) Don Corleone," kata Vermeulen dalam acara NOS.

Blatter, 79 tahun, merupakan favorit kuat untuk memenangi masa jabatan kelima di puncak federasi olahraga paling kuat di dunia itu.

Pemilihan akan dilakukan pada Kongres FIFA di Zurich pada 29 Mei. Pemenang akan memerlukan mayoritas dari 209 federasi anggota FIFA. Blatter telah mendapatkan dukungan kuat dari hampir setiap konfederasi regional kecuali UEFA, demikian FIFA mengatakan.

ANTARA

Berita terkait

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

2 Juli 2019

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

Joko Driyono dan penasehat hukumnya menyatakan tidak keberatan dengan penundaan sidang kedua kalinya tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

25 Maret 2019

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

Satgas Antimafia Sepak Bola sebelumnya telah melayangkan dua panggilan kepada Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

21 Maret 2019

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

Joko Driyono seharusnya diperiksa kelima kalinya sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus mafia bola hari ini pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

20 Maret 2019

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

Satgas Antimafia Bola telah memeriksa Joko Driyono sebanyak empat kali berkaitan dengan kasus perusakan barang bukti pengaturan skor bola.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

1 Maret 2019

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyatakan Joko Driyono telah mengakui perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

27 Februari 2019

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyita uang Rp 300 juta saat menggeledah apartemen milik Joko Driyono pada 14 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

22 Februari 2019

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

Dalam penggeledahan di apertemen Joko Driyono, penyidik menyita uang Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

22 Februari 2019

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

Satgas Antimafia Sepak Bola tengah memburu sejumlah orang yang terlibat match fixing atau pengaturan skor.

Baca Selengkapnya