TEMPO.CO, Surabaya – Batalnya gelaran turnamen pramusim oleh PT Liga Indonesia membuat para pemain asing Persegres Gresik United urung balik ke Indonesia.

Sekretaris Persegres Hendri Febry mencontohkan, salah satu pemain asingnya, Sasa Zecevic, tidak jadi balik ke Gresik karena batalnya kompetisi pramusim itu. "Dia kecewa. Makanya Sasa tetap di Serbia sambil memantau perkembangan keberlanjutan liga di Tanah Air," kata Hendri saat dihubungi Tempo, Jumat, 22 Mei 2015.

Sikap yang sama juga ditunjukkan dua penggawa asing, Shohei Matsunaga dan Herman Dzumafo. Shohei, ucap Hendri, masih berada di Jepang, sedangkan Herman di Pekanbaru.

Tidak hanya pemain saja yang kecewa, pihak manajemen Persegres juga merasakan hal serupa. Sebab, pembatalan turnamen tersebut membuat Persegres tidak jadi memperoleh tambahan pemasukan dari hasil penjualan tiket penonton. "Jelas, kami kecewa dengan pembatalan ini," tutur Hendri.

Persegres belum mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan setelah turnamen pramusim batal. Tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu, kata Hendri, masih menunggu arahan PT Liga Indonesia. "Kami belum tahu seperti apa. Pokoknya, kami tunggu saja," katanya.

Sebelumnya, Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Noor Aman menjelaskan alasan lembaganya tak memberikan rekomendasi turnamen pramusim yang rencananya digelar Mei-Agustus 2015. Menurut Noor, PT Liga Indonesia selaku penyelenggara turnamen diminta lebih dulu berkoordinasi dengan Tim Transisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.

Setelah gagal mendapatkan rekomendasi BOPI, PT Liga membatalkan turnamen tersebut. Mereka beralasan tak mau terjebak dalam ketidakpastian waktu pelaksanaan kompetisi, mengingat waktu kickoff turnamen pramusim tinggal menghitung hari. Pembatalan turnamen itu membikin para klub kembali merugi lantaran sudah memperbarui kontrak pemainnya.

EDWIN FAJERIAL