Kata Ketua PSSI La Nyalla Soal Tudingan Pengaturan Skor

Reporter

Rabu, 17 Juni 2015 08:42 WIB

Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti (tengah) Wakil Hinca Panjaitan (kiri) dan Tony Apriliani (kanan) saat menemui Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 20 April 2015. Dalam pertemuan tersebut, Pengurus baru PSSI melaporkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia La Nyalla Mattalitti mengatakan akan menempuh jalur hukum ihwal tuduhan pengaturan skor tim nasional Indonesia usia di bawah 23 tahun kala melawan Thailand dan Vietnam dalam SEA Games 2015 di Singapura. (Baca: Begini Asal Usul Terbongkarnya Pengaturan Skor Tim U-23)


La Nyalla menyebut PSSI tidak akan tinggal diam terhadap tuduhan tersebut. "PSSI akan tempuh jalur hukum untuk melawan fitnah itu," kata La Nyalla dalam akun Twitter resminya, @LaNyallaMM1, Rabu, 17 Juni 2015.


Baca Juga
EKSKLUSIF: Ini Bukti Dugaan Rekayasa Skor TimnasU-23-Vietnam
TERUNGKAP: Timnas U-23 SEA Games Terlibat Pengaturan Skor?
EKSKLUSIF: Timnas U-23 SEA Games Diduga Mengalah pada Vietnam


Menurut La Nyalla, para pemain sudah berjuang maksimal, baik saat bertemu Thailand pada semifinal atau ketika memperebutkan medali perunggu melawan Vietnam. Kekalahan Evan Dimas dan kawan-kawan, kata La Nyalla, tak lebih karena persoalan kualitas. "Kekalahan timnas U-23 murni kalah kelas. Tidak mungkin ada match fixing seperti yang dituduhkan," ujar La Nyalla. (Baca pula: Heboh Atur Skor PSSI U-23, Ini Transkrip Lengkap Rekamannya)

La Nyalla malah menuntut pihak yang menuding pengaturan skor untuk melaporkan temuannya kepada aparat penegak hukum. La Nyalla mengkhawatirkan mental pemain akibat pemberitaan tersebut. "Kasihan mental pemain yang sudah down. Sekarang ditambah ada pemberitaan dan tuduhan seperti itu," ucap La Nyallar.

Ihwal suara rekaman yang menjadi bukti, La Nyalla merasa ragu. La Nyalla menyatakan semua orang bisa melakukan hal serupa. "Hanya modal rekaman suara dijadikan alat bukti. Jangan sembarangan menuduh," kata La Nyalla. (Baca pula: Aji Santoso Bantah Terlibat Pengaturan Skor)

Sebelumnya, seseorang berinisial BS mengungkapkan indikasi pengaturan skor pertandingan sepak bola tim Indonesia pada SEA Games 2015 di Singapura. Salah satu pertandingan yang ia sebut diatur adalah pertandingan semifinal antara Indonesia dan Thailand, Sabtu lalu.

Hal ini dinyatakan penasihat hukum BS, Muhammad Isnur, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, 15 Juni 2015. Pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta itu memutar kembali rekaman perbincangan telepon antara BS dan kawannya soal pertandingan Indonesia melawan Thailand pada SEA Games 2015. (Baca: Usai Skandal FIFA, SEA Games Diguncang Pengaturan Skor)

Isnur kemudian mendampingi BS mendatangi Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia untuk melaporkan dugaan pengaturan skor liga sepak bola Indonesia yang terjadi selama 2000-2015. BS, kata Isnur, bersedia memberikan bukti-bukti berupa nomor rekening yang digunakan untuk mentransfer dana, rekaman percakapan, maupun bukti transfer.

ADITYA BUDIMAN

Baca Berita Kasus Angeline
Kisah Angeline: Bocah Ini Tak Terurus Sejak Ayahnya Tiada
Disebut Ancam Agus, Ini Momem Andika Kenal Margriet
TRAGEDI ANGELINE: Agus Dibayar Rp 2 Miliar, Keluarga Tak Miskin
EKSKLUSIF: Pengakuan Heboh Satpam Sebelum Angeline Ditemukan


Berita Akseyna UI
Aneh, Saat Akseyna UI Tewas,Ponsel & Kamarnya Dikuasai Teman
AKSEYNA UI DIBUNUH, Ayah: Motifnya Masalah Antar-Pribadi



Advertising
Advertising

Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya