Sepak Bola Indonesia Diatur Mafia, Seperti Apa Praktek 15 Tahun Ini ?

Reporter

Rabu, 17 Juni 2015 10:01 WIB

Pemain Timnas U-23 Indonesia, Ahmad Nufiandani (kanan) berebut bola dengan timnas Vietnam saat di ajang Sepakbola Sea Games ke-28 di Singapura, 15 Juni 2015. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Mafia ternyata sudah menguasai dunia sepak bola Indonesia. Praktek ini dibongkar para aktivis dengan melaporkan skandal kekalahan tim nasional selama beberapa kali pertandingan. Kepala Bidang Penanganan Kasus Lembaga Bantuan Hukum Jakarta M. Isnur membawa rekaman antara bandar dan pengatur skor yang dijalankan secara sistematis. Ia mengklaim praktek ini terjadi sejak 15 tahun terakhir.

"Kami buka rekaman antara bandar dengan para pengatur skor di pertandingan," kata M. Isnur kepada Tempo, Selasa, 16 Juni 2015. Laporan itu juga dibawa Isnur ke Bareskrim Mabes Polri. (baca:Heboh Atur Skor PSSI U-23, Ini Transkrip Lengkap Rekamannya)

Menurut Isnur, praktek sogok-menyogok skor terjadi sejak 2000. "Ternyata sepak bola kita parah diatur mafia. Bahkan, sebelum liga dijalankan, sudah ada skenarionya," kata Isnur. Beberapa anggota mafia, kata Isnur, merupakan mantan pelatih dan pemain Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. "Bukan langsung orang PSSI, tapi berkaitan dengan PSSI." ujarnya. (Baca: Warga Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor di SEA Games)

Contoh teranyar adalah pertandingan semifinal SEA Games 2015 yang digelar Sabtu, 13 Juni 2015, tim nasional U-23 kalah 0-5 dari Thailand. Indonesia juga gagal meraih medali perunggu setelah kalah dari Vietnam dengan skor 0-5, kemarin. Isnur menduga praktek suap terjadi di balik kekalahan itu. (Baca: Usai Skandal FIFA, SEA Games Diguncang Pengaturan Skor)

Isnur menjelaskan dugaan pengaturan skor itu terungkap dari rekaman percakapan antara BS, perantara kaki tangan bandar judi di Indonesia, dengan bandar asal Malaysia yang inisialnya hanya disebut dengan Das. Selama ini BS dikenal sebagai penghubung para bandar di Singapura dan Malaysia dengan para kaki tangannya di Indonesia.

Baca juga
TERUNGKAP: Timnas U-23 SEA Games Terlibat Pengaturan Skor?
EKSKLUSIF: Timnas U-23 SEA Games Diduga Mengalah pada Vietnam


Sehari sebelum pertandingan, menurut Isnur, atau Ahad, 14 Juni 2015, di depan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga serta beberapa anggota tim litigasi pegungkap kasus mafia bola, BS menghubungi bandar asal Malaysia bernama Das dan bertanya, "Apakah pertandingan sepak bola antara Indonesia U23 dengan Vietnam U23 telah diatur?"

Menurut Isnur, bandar itu menyatakan pertandingan Timnas U-23-Vietnam diatur untuk memenangkan Vietnam dengan skor lebih dari 4-0. Pembicaraan itu di-loud speaker dan direkam oleh BS. Saat hari pertandingan, atau Senin, 15 Juni 2015, BS dan tim Kemenpora menyaksikan pertandingan itu di sebuah hotel di kawasan Melawai, Blok-M, Jakarta Selatan. (baca:EKSKLUSIF: Timnas U-23 SEA Games Diduga Mengalah pada Vietnam)

"Kami menyaksikan pertandingan itu. Ternyata pertandingan itu sesuai dengan pernyataan bandar," ujar Isnur. Pada babak pertama Timnas U-23 kalah telak 4-0. Sebelum babak kedua dimulai BS menghubungi kembali bandar itu dan menanyakan berapa skor pada babak kedua pertandingan.

Dalam rekaman tersebut bandar asal Malaysia itu menyatakan bahwa skor pada babak kedua bertambah untuk kemenangan Vietnam. Tepat nyatanya, kata Isnur, pada babak kedua Indonesia kembali kemasukan satu gol dan skor akhir bertambah menjadi 5-0 untuk kemenangan Timnas U-23 Vietnam. (baca: Begini Asal Usul Terbongkarnya Pengaturan Skor Tim U-23)

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya