Skandal Mafia Skor Bola, Dua Mantan Pelatih Buka-bukaan  

Reporter

Editor

Hari prasetyo

Rabu, 17 Juni 2015 20:52 WIB

Agus Yuwono. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pelatih tim sepak bola yang pernah berkiprah di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia buka-bukaan ihwal pengaturan hasil pertandingan (match fixing). Agus Yuwono, mantan pelatih Persidafon Dafonsoro; dan Gunawan, eks pelatih Persipur Purwodadi, kompak mengatakan pengaturan skor benar-benar terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia.

Agus menjelaskan, ia pertama kali diminta mengalah kepada lawan saat menangani Persidafon pada musim 2012. Sehari sebelum timnya menghadapi Persiwa Wamena, kata Agus, dia didatangi seseorang yang memintanya menyerah. "Saya ditawari uang Rp 150 juta agar menyerah dengan skor 3 -0 atau 3-1," kata Agus dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 17 Juni 2015.

Sebagai pelatih yang menginginkan timnya menang, Agus melanjutkan, dia dengan tegas menolak tawaran itu. Namun ternyata pelaku tidak menyerah. Pada hari pertandingan, pelaku menawarkan tambahan uang sebesar Rp 50 juta, sehingga total duit yang ditawarkan kepadanya agar Persidafon menyerah kepada Persiwa menjadi Rp 200 juta. Tapi Agus tetap menolak tawaran itu. "Di akhir laga, tim saya kalah 0-1," ucapnya. (Baca: Sepak Bola Indonesia Diatur Mafia, Seperti Apa Praktek 15 Tahun Ini ?)

Selama menjadi pelatih, Agus mengaku tiga kali berhadapan dengan orang yang memintanya mengalah dalam pertandingan. Dua tawaran terakhir datang saat ia melatih Persegres Gresik pada musim 2013-2014. Ia bercerita, saat Persegres akan berhadapan dengan Persik Kediri, datang orang asing yang memintanya memastikan laga itu berakhir imbang.

Lagi-lagi Agus disodori uang Rp 200 juta. "Saya menolak, tapi laga berakhir imbang sesuai dengan keinginan bandar," kata Agus. Hal yang sama terjadi ketika timnya dijadwalkan melawan Barito Putra. (Baca: Heboh Atur Skor PSSI U-23, Ini Transkrip Lengkap Rekamannya)

"Karena selalu menolak, saya dimaki banyak orang," kata Agus. Setelah mengalami tiga peristiwa itu, Agus sadar bahwa ada skandal pengaturan hasil pertandingan di kompetisi Indonesia. Ia berharap, dengan membagikan pengalamannya itu kepada masyarakat, skandal ini bisa diusut dan dituntaskan.

Gunawan mendapat pengalaman serupa ketika melatih Persipur Purwodadi pada musim 2013-2014. Menurut Gunawan, hampir semua pemain serta ofisial tim di liga Indonesia terlibat dalam pengaturan skor. Gunawan pun menyatakan tahu betul pelaku utama yang skandal tersebut. "Namanya Jawahir Saliman. Ini orang yang merusak sepak bola Indonesia," katanya. Jawahir, yang akrab dipanggil Sam, merupakan warga negara Malaysia. (Baca: Usai Skandal FIFA, SEA Games Diguncang Pengaturan Skor)

Gunawan menyatakan tidak tinggal diam saat mengetahui adanya tawaran pengaturan skor kepada timnya. Berkali-kali, kata Gunawan, dia meminta Jamal Aziz, yang saat itu menjadi anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), turun tangan. Tapi tidak ada upaya yang dilakukan federasi sepak bola Indonesia itu. "Apakah ada keterlibatan PSSI, saya tidak tahu," ucapnya.

Baik Gunawan maupun Agus menuturkan tidak mempunyai bukti adanya pengaturan skor yang terjadi di liga Indonesia. "Tapi saya mengalami sendiri pengaturan skor pertandingan ini," kata Agus.



ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya